Pipa penyalur merupakan solusi yang efisien ketimbang kapal tanker dalam
transportasi produk apa bila jarak transpor yang tergolong dekat. Pipa penyalur
pada lokasi lepas pantai mengalami banyak beban lingkungan berupa beban akibat
arus dan gelombang. Proses desain perlu dilakukan dalam kondisi operasi, hidrotes,
dan instalasi dengan konfigurasi desain tebal dinding pipa menggunakan standar
DNV-OS-F101, desain stabilitas di dasar laut menggunakan standar DNV-RPF109,
analisis instalasi berdasarkan DNVGL-ST-F101, dan desain bentang bebas
menggunakan standar DNV-RP-F105. Setelah itu, dilakukan desain konfigurasi
perletakan pipa berdasarkan analisis ekspansi termal menggunakan standar ASME
B31.8 Ch VIII. Kemudian dilakukan analisis potensi kegagalan lateral buckling
menggunakan metode Hobbs. Berdasarkan proses desain yang dilakukan dalam
Tugas Akhir ini, diperoleh tebal dinding pipa penyalur yang akan digunakan adalah
sebesar 12,7 mm (0.5 in), diperoleh tebal lapisan beton adalah setebal 40 mm
(1.5748 in). Kemudian, diperoleh bentang bebas pipa sebesar 20 m. Pada analisis
ekspansi termal, diperoleh bahwa pipa akan memanjang sebesar 74,25 mm saat
kondisi hidrotes dan sebesar 74,50 mm saat kondisi operasi. Hasil analisis lanjutan
menyatakan bahwa pipa yang telah didesain tidak berpotensi mengalami kegagalan
lateral buckling karena beban aksial tidak cukup besar untuk memicu kegagalan.