digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ulfa Mazaya
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Kerugian dan korban jiwa akibat gempa bumi di Indonesia banyak disebabkan karena robohnya bangunan hunian. Perilaku manusia sulit untuk di prediksi saat berada di situasi darurat seperti gempa bumi. Perilaku penghuni dapat dipengaruhi oleh lingkungan fisik seperti bangunan hunian. Oleh karena itu, desain bangunan yang baik adalah yang sesuai dengan perilaku penghuni. Hingga saat ini, penelitian terkait perilaku saat gempa bumi di Indonesia masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perilaku penghuni saat gempa bumi dan faktor lingkungan hunian yang mempengaruhi perilaku tersebut. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik grounded theory. Sampel diambil melalui nonrandom sampling dan dilakukan secara daring kepada responden yang pernah mengalami bencana gempa bumi di bangunan hunian pada Kota Banda Aceh. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner daring terbuka (open-ended) dan dianalisis dengan metode analisis konten (content analysis) dan korespondensi. Hasil penelitian menemukan 7 perilaku saat gempa bumi yaitu: (1) keluar bangunan, (2) tidak bertindak, (3) melakukan tindakan melindungi diri, (4) membantu evakuasi orang lain, (5) bertahan dalam bangunan, (6) mengikuti orang lain, dan (7) berdoa. Hasil analisis menemukan 2 faktor lingkungan hunian yang mempengaruhi perilaku, yaitu jenis hunian dan kerusakan pada bangunan yang dilihat penghuni saat gempa bumi berlangsung. Ditemukan perilaku penundaan untuk langsung keluar bangunan yang dilakukan penghuni. Berdasarkan penemuan tersebut, rekomendasi desain untuk bangunan hunian adalah yang dapat memberikan kesempatan untuk keluar bangunan yang lebih panjang. Bangunan tidak boleh langsung roboh sehingga memberi kesempatan bagi penghuni untuk melakukan perilaku penundaan seperti membantu penghuni lain.