Zona resistivitas rendah adalah zona yang memiliki kontras rendah antara resistivitas reservoir yang mengandung hidrokarbon dan air. Hal ini mengakibatkan reservoir yang mengandung hidrokarbon diabaikan karena memiliki saturasi air yang tinggi. Zona ini diindikasikan terdapat pada Lapangan Attaka khususnya pada interval formasi terget pada umur Miosen Akhir dengan resistivitas 3.5 ohm. Salah satu reservoir yang memiliki resistivitas rendah telah diperforasi pada interval 36-0 dan menghasilkan hidrokarbon yang baik. Oleh karena itu, studi ini dilakukan untuk menganalisis penyebab resistivitas rendah kemudian mengaplikasikan rock type dan juga type curve agar dapat menghitung nilai Sw yang lebih logis pada interval 36-0, sehingga dapat menjadi panduan dalam reevaluasi seluruh interval untuk 15 sumur dengan harapan menemukan prospek baru.
Berdasarkan analisis petrografi, SEM dan XRD pada interval 36-0, penyebab utama rendahnya resistivitas diakibatkan oleh, tingginya Swirr akibat besarnya porositas mikro yang disebabkan oleh dispersed clay dan juga clay bound water pada mineral smectite yang meningkatkan Cation Exchange Capacity. Selain itu penyebab minor lainnya adalah, butiran halus, serta kehadiran mineral konduktif. Berdasarkan fakta tersebut perhitungan saturasi air harus dilakukan secara khusus dengan menggunakan metode type curve. Type curve adalah metode klasifikasi fluida reservoir berdasarkan parameter kelistrikan dengan mempertimbangkan nilai konduktivitas air, konduktivitas batuan, porositas dan juga Swirr. Parameter ini akan digunakan untuk memodifikasi parameter “Archie” yaitu exponen porositas (m) dan exponen saturasi (n) yang tidak lagi ideal. Nilai dari Swirr didapatkan berdasarkan analisis SCAL yang diklasifikasikan berdasarkan rock type hydraulic flow unit (HFU) yang kemudian akan disebarkan untuk setiap interval.
Berdasarkan analisis daerah telitian memiliki 5 rock type dengan Swirr dari yang terburuk hingga terbaik adalah 0.726, 0.65, 0.425, 0.376 dan 0.34 dengan nilai m dan n rata-rata adalah 1.4 dan 1.2. Hasil perhitungan saturasi air untuk seluruh interval pada setiap sumur rata-rata turun 0.1 hingga 0.3 yang lebih sesuai dengan kondisi sebenarnya. Selain itu ketebalan pay meningkat sebanyak 50%.