Tabrak samping merupakan kecelakaan dengan jumlah fatalitas terbanyak kedua setelah tabrak depan pada kecelakaan kendaraan roda empat. Ketika sebuah kendaraan menabrakan sisi samping kendaraannya, hal ini dikenal sebagai tabrak samping (side impact). Pada tabrak samping, terdapat sisa ruang terbatas antara penumpang dengan struktur samping kendaraan yang terkena tabrakan. Disebabkan oleh hal ini, peristiwa tabrak samping dapat membuat penumpang dan pengemudi mengalami cedera serius. Salah satu bagian kendaraan yang melindungi penumpang dari tabrak samping adalah struktur B-Pillar, struktur ini akan mengalami bending crush dan menyerap energi tabrak ketika tabrakan terjadi. Dengan menggunakan batang berongga berdinding tipis, penelitian ini bertujuan untuk memahami perilaku bending collapse yang terjadi oleh B-Pillar. Terdapat 4 jenis platform yang dianalisis, yakni single-cell, multi-cell, web-cell, dan flange-cell. Web-cell merupakan cell yang diletakkan vertikal pada penampang batang berdinding tipis, dan flange-cell merupakan cell yang diletakkan transverse pada penampang batang. Aluminum alloy 6061-T6 dipilih karena kekuatan dan kemudahannya dalam manufaktur. Dalam penelitian ini akan dilakukan pemodelan three-point bending dengan mempertimbangkan punch force-displacement, moment-rotation, energy absorption (EA), dan specific energy absorption (SEA). Simulasi numerikal three-point bending dilakukan menggunakan nonlinear finite element code LS-Dyna. Dari simulasi didapati bahwa posisi peletakan cell sangat berpengaruh pada studi three point bending. Hal ini dibuktikan oleh web 3 cell dan flange 3 cell yang mana memiliki masa dan jumlah cell yang sama, tetapi memiliki harga specific energy absorption yang berbeda, yaitu sebesar 491,1 J/kg untuk web 3 cell dan 618,1 J/kg untuk flange 3 cell. Dari empat jenis platform yang diteliti, yang memiliki harga peak force tertinggi adalah multi-cell, diikuti dengan web-cell, flange-cell, dan single-cell.