Daging ayam broiler merupakan konsumsi protein daging tertinggi dan memberikan signifikan kontribusi terhadap kebutuhan protein. Namun, usaha peternakan ayam broiler di Indonesia masih didominasi oleh peternak kecil yang belum menerapkan manajemen pemeliharaan yang tepat, diikuti dengan penerapan teknologi dan memperhatikan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan finansial usaha peternakan ayam broiler probiotik skala rakyat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara sebagai data primer. Kelayakan keuangan akan dianalisis menggunakan payback period, Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR) dan risiko akan dinilai menggunakan analisis sensitivitas dan analisis skenario. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternakan ayam broiler probiotik skala rakyat layak secara keuangan untuk dilaksanakan dengan payback period selama 2.01 tahun, positif NPV sebesar Rp293,347,144, dan IRR sebesar 36%, yang mana lebih tinggi dari Weighted Average Cost of Capital (WACC) sebesar 6.62%. Empat variable diidentifikasi sebagai variable yang sensitif: Harga Pokok Penjualan (HPP) pakan, HPP Ayam Umur Sehari (DOC) dan proyek tidak layak untuk dilaksanakanpada skenario terburuk.