digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri otomotif adalah salah satu sektor manufaktur terbesar yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Potensi pasar yang besar dan tingginya kebutuhan kendaraan, didukung oleh kemampuan produksi domestik, memotivasi pemerintah untuk menargetkan peningkatan produksi mobil guna meningkatkan ekspor ke berbagai negara. Kondisi ini berdampak pada seluruh aktor dalam rantai pasok industri otomotif Indonesia, termasuk PT XYZ, sebagai perusahaan terminal penumpukan mobil yang mengelola logistik mobil ekspor dan impor. Menanggapi perkembangan ini, PT XYZ berencana membangun gedung parkir baru untuk meningkatkan kapasitas terminalnya yang akan dikaji kelayakannya melalui penelitian ini. Studi kelayakan merupakan studi pengukuran visibilitas dan profitabilitas dari suatu proyek bisnis. Studi kelayakan yang kemudian dirinci sebagai studi kelayakan finansial, menggunakan Analisis Penganggaran Modal sebagai metodenya. Metode ini menggunakan beberapa indikator, seperti Nilai Bersih Sekarang, Tingkat Pengembalian Modal, dan Periode Pengembalian yang dapat diperkaya dengan metrik finansial lainnya. Analisis ini dapat memperkirakan kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang dan risiko yang mungkin dihadapi dari perhitungan sensitivitas. Proyek investasi pembangunan gedung baru oleh PT XYZ dikategorikan layak karena memperoleh Net Present Value (NPV) yang positif sejumlah Rp136.654.040.230. Proyek ini juga memiliki tingkat pengembalian modal sebesar 14% yang nilainya sedikit lebih besar dari tingkat diskon atau nilai biaya modal 12,3%. Periode pengembalian discounted juga lebih cepat dari usia ekonomis aset, yakni 17,5 tahun. Sifat permodalan proyek ini adalah berat biaya di depan dan berat pendapatan di belakang. Adapun analisis sensitivitas menunjukkan bahwa tingkat arus mobil di terminal dan faktor diskon merupakan penentu utama perubahan nilai NPV pada proyek ini. Sementara faktor biaya terletak pada material, upah kerja, dan tarif sewa lahan.