digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perluasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dari Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) membentuk Koridor Halimun Salak (KHS). Areal koridor ini berfungsi sebagai habitat dan jalur pergerakan bagi satwa-satwa penting dan dilindungi khususnya owa jawa. Kondisi KHS saat ini mengalami fragmentasi dan degradasi oleh aktivitas antropogenik. Hal tersebut dapat mengganggu konektivitas tajuk dan kemunculkan spesies asing invasif yang mengokupasi wilayah yang terfragemen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konektivitas kanopi berdasarkan struktur vegetasi serta menentukan potensi tumbuhan asing invasif berdasarkan komposisi vegetasi. Penelitian dilakukan di Koridor Halimun Salak zona 3B dengan membaginya menjadi 3 jalur. Metode yang digunakan adalah analisis vegetasi dengan kombinasi plot kuadrat bertingkat dan menggunakan software SExI-FS untuk menggambarkan diagram profil pohon. Hasil analisis menunjukan bahwa tegakan pohon terbagi menjadi 3 starata yaitu strata A dengan jumlah 17 individu dan strata B sebanyak 62 individu yang didominasi oleh Schima walichii, sedangkan pada strata C ditemukan 35 individu dengan jenis yang mendominasi adalah Maesopsis eminii. Diperoleh jarak celah yang dihasilkan sebesar 3-19 meter. Terdapat 7 jenis spesies tumbuhan asing invasif dari total 89 spesies yang ditemukan dalam 47 famili dengan 6 spesies yang berpengaruh mengancam stabilitas komunitas dengan persen penginvasian terbesar adalah 46% dari spesies Clidemia hirta.