Salah satu wilayah distribusi pupuk subsidi PT. Pusri Palembang adalah provinsi
Jawa Tengah. Sistem distribusi dari gudang lini I hingga ke Gudang lini IV
Pengecer saat ini masih mengalami permasalahan. Masalah yang dihadapi yaitu
keterlambatan atau tertundanya pasokan terutama di gudang Distributor dan
Pengecer. Keterlambatan (dwell time) disebabkan gangguan pada kegiatan
operasional distribusi. Masalah ini berulang tiap tahunnya terutama di musim
tanam. Bila permasalahan ini tidak segera di perbaiki akan berdampak pada
kualitas produksi petani serta kinerja perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemetaan, mengevaluasi dan
melakukan perbaikan proses bisnis distribusi pupuk subsidi PT. Pusri palembang
untuk daerah penelitian Provinsi Jawa Tengah. Kontribusi yang diharapkan adalah
diperolehnya proses bisnis distribusi pupuk subsidi baru yang lebih efektif, lean dan
terstandarisasi. Penelitian ini menggunakan model acuan utama Bonar (2006), serta
kekurangan pada model acuan utama akan dilengkapi dengan model pendukung
lainnya dan benchmarking pada perusahaan BUMN sejenis yang juga melakukan
kegiatan penyaluran produk subsidi. Untuk perbaikan proses bisnis dilakukan
pendekatan Business Process Improvement (BPI) oleh Harrington (1991).
Perbaikan yang dilakukan pada Tingkat Produsen adalah dengan menambah klausul
batasan waktu dalam kontrak kerja atau merubah jenis kontrak dari bersifat voyage
charter menjadi Time Charter pada rekanan penyedia jasa kapal dan truk. Selain
itu juga melakukan otomatisasi pada kegiatan loading pupuk dari gudang lini I
menuju kapal di dermaga khusus PT Pusri Palembang.
Perbaikan yang dilakukan pada tingkat Distributor diajukan tiga alternatif yaitu
alternatif ke-1 Produsen mengatur secara penuh proses transportasi dari gudang lini
I sampai gudang lini IV. Alternatif ke-2 adalah alternatif pertama ditambah dengan
kewenangan jual beli Distributor sepenuhnya diambil alih oleh Produsen. Alternatif
ke-3 adalah dengan menghilangkan entitas Distributor pada penyaluran pupuk
subsidi. Pilihan alternatif terbaik melalui pendapat expert yaitu alternatif ke-3
dengan mendapatkan skor tertinggi dari dua alternatif lainnya.
Perbaikan pada tingkat Pengecer adalah dengan meningkatkan sarana dan prasarana
pengawasan melalui aplikasi teknologi informasi. Tingkat Pengecer sangat
dipengaruhi keberhasilan perbaikan pada proses sebelumnya.
Perbaikan proses bisnis yang dilakukan mampu mengurangi waktu proses distribusi
pupuk subsidi sebanyak 27 – 39 hari kerja. Pada kondisi existing diperlukan waktu
60 hari dan setelah dilakukan perbaikan waktu proses distribusi menjadi hanya 21
– 33 hari kerja. Tetapi penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu hanya membahas
proses distribusi pupuk subsidi berkaitan perpindahan barang dari gudang lini I PT
Pusri Palembang sampai gudang lini IV Provinsi Jawa Tengah saja.