digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

TA 2021 Kinanti Nabilah 1-Abstrak.pdf ]
PUBLIC Garnida Hikmah Kusumawardana

Kabupaten Pangandaran memiliki visi “Kabupaten Pangandaran sebagai Tujuan Wisata Berkelas Dunia” serta merupakan salah satu daerah pengembangan program pariwisata berkelanjutan dengan salah satu kriteria destinasi pelestarian lingkungan meliputi aspek mengurangi limbah padat. Permasalahan sistem pengolahan sampah di kawasan wisata Pantai Pangandaran saat ini yaitu sistem pewadahan dan pengumpulan masih tercampur serta kapasitas pengolahan sampah di TPS 3R Cikembulan terbatas hanya 3,18 ton/hari sedangkan pada tahun 2033 diproyeksikan timbulan sampah rata-rata mencapai 27,13 ton/hari. Dalam perancangan ini, diterapkan sistem pewadahan terpilah dari sumber menjadi tiga kategori yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah B3 dengan sarana pengumpul yaitu dua kendaraan terpisah dimana satu kendaraan dengan satu kompartemen untuk sampah organik dan satu kendaraan dengan dua buah kompartemen bersekat untuk sampah anorganik dan sampah B3. Pengolahan sampah dilakukan di TPS 3R eksisting Cikembulan dan TPS 3R perancangan. Pengolahan sampah di TPS 3R perancangan meliputi pengolahan sampah organik dengan metode windrow composting menggunakan windrow turner, pemilahan manual sampah anorganik daur ulang, pengolahan sampah plastik kemasan menjadi minyak dengan menggunakan reaktor pirolisis, dan penyimpanan sampah B3 serta residu. Sistem pengolahan sampah optimasi ini dapat mengolah sampah dengan input sebesar 31,92 ton/hari dan mengurangi jumlah sampah ke TPA menjadi 21,95%. Luas lahan minimal untuk fasilitas TPS 3R perancangan sebesar 3.049 m2. Berdasarkan analisis NPV, fasilitas TPS 3R perancangan layak secara ekonomi dengan nilai NPV positif Rp3.168.793.648. Biaya pengolahan sampah di TPS 3R perancangan jika tanpa memperhitungkan pemasukan yaitu Rp322.110 per ton sampah.