Seiring dengan perkembangan zaman, keinginan untuk mendapatkan kemudahan
semakin tinggi, salah satunya dengan terciptanya skenario teknologi masa depan
seperti eMBB, URRLC, dan mmTC. Teknologi 5G merupakan solusi dari
kebutuhan kualitas jaringan yang lebih baik, baik dari segi kecepatan, keandalan,
mobilitas, kapasitas, dan aspek lainnya. Di Indonesia, implementasi teknologi 5G
masih berada pada beberapa lokasi percobaan tertentu. Sehingga penelitian tentang
lapisan fisik 5G khususnya di frekuensi 3,5 GHz yang banyak digunakan negara
lain sangat dibutuhkan. Pada tugas akhir ini, dilakukan penelitian desain lapisan
fisik downlink 5G menggunakan SDR. Sistem yang dipilih pada tugas akhir ini
adalah MIMO-OFDM 10x10. Teknologi OFDM yang digunakan untuk 4G LTE
masih menjadi standar untuk lapisan fisik 5G. Penggunaan teknologi MIMO
biasanya menggunakan konfigurasi 2x2, 4x4, 8x8, 16x16, ataupun 64x64. Pada
tugas akhir ini, dilakukan penelitian untuk menguji performa dari MIMO 10x10.
Sistem MIMO-OFDM 10x10 dibuat dalam 5 chain MIMO 2x2 menggunakan
skema STBC Alamouti untuk menciptakan kanal yang ortogonal. Transceiver yang
didesain dibuat dengan program LabVIEW dan diuji menggunakan USRP B210.
Percobaan dilakukan dengan simulasi pengiriman data bit dan teks. Pada pengujian
pengiriman data bit acak dengan menggunakan monte carlo 100x didapatkan BER
0,0155, sementara untuk pengujian pengiriman teks didapatkan BER1,22 x 10-4
untuk simulasi terbaik. Sistem ini dirancang menggunakan bandwidth 100 MHz
dengan metode FDD sehingga bandwidth menjadi 50 MHz (3,5-3,55 GHz).
Throughput yang didapatkan pada skema MIMO-OFDM ini sebesar 233,2 Mbps.