Ulat api merupakan ulat pemakan daun yang sering menimbulkan kerugian di
perkebunan kelapa sawit dan dapat menurunkan produksi secara signifikan. Dalam
semua tahapan, tanaman rentan terhadap serangan ulat api. Ulat api memakan
daun hingga berlubang atau melidi (habis sama sekali dan hanya menyisakan tulang
daun). Pengendalian hama yang umum digunakan adalah insektisida kimia, namun
dapat menimbulkan masalah lingkungan dan gangguan pada rantai makanan. Oleh
karena itu penanganan ulat api dilakukan dengan pengendalian hama yang memanfaatkan
musuh alami berupa serangga pemangsa. Dalam penelitian ini dinamika
populasi ulat api dan kelapa sawit dikaji melalui pemodelan matematika. Hal ini
penting untuk dilakukan karena pemodelan matematika dapat menyajikan proyeksi
pertumbuhan ulat api serta strategi pengendaliannya. Penelitian ini membangun
model dinamika populasi ulat api melalui siklus hidupnya, penggunaan musuh
alami (pemangsa ulat) serta melibatkan luas permukaan daun kelapa sawit. Model
tersebut digambarkan dalam bentuk kompartemen dan dinyatakan dalam sistem
persamaan differensial biasa. Pada setiap model dilakukan simulasi numerik dan
analisis model. Dari hasil simulasi dan analisis model didapatkan bahwa kehadiran
pemangsa dapat menahan laju pertumbuhan ulat api. Laju pertumbuhan alami
pemangsa tidak hanya mempengaruhi populasi pemangsa itu sendiri, tetapi juga
sangat mempengaruhi pertumbuhan populasi ulat api yang secara tidak langsung
berdampak pada luas permukaan daun.