digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Avila Damara Hanasya Lubis
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Avila Damara Hanasya Lubis
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Avila Damara Hanasya Lubis
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Avila Damara Hanasya Lubis
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Avila Damara Hanasya Lubis
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Avila Damara Hanasya Lubis
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Avila Damara Hanasya Lubis
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Keterbatasan dalam beraktivitas saat pandemi COVID-19 berdampak pada meningkatnya kerentanan perdesaan akibat aksesibilitas yang rendah terhadap internet dan sedikitnya masyarakat yang memiliki keterampilan untuk menggunakan perangkat digital.Untuk dapat bertahan ditengah situasi pandemi, adaptasi digital menjadi salah satu mekanisme universal yang membantu mengurangi aktivitas di luar rumah. Jika ditinjau dari perspektif kewirausahaan, teknologi digital membantu kewirausahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis dan berjejaring dengan komunitas. Teknologi digital yang diadaptasi ini menjadi input pengetahuan yang kemudian akan diolah sehingga menghasilkan suatu inovasi kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adaptasi digital terhadap inovasi kewirausahaan saat pandemi COVID-19 di dua studi kasus yang berbeda, yaitu Desa Panggungharjo melalui unit usaha yang tergabung dalam Pasardesa.id dan Desa Tamansari melalui unit usaha Kampung Marketer/Komerce dimana digunakan konsep Absorptive Capacity yang dapat menggambarkan kemampuan unit usaha dalam penyerapan pengetahuan baru. Hasil penelitian menggunakan metode kualitatif menunjukkan bahwa adaptasi digital mendorong penciptaan inovasi kewirausahaan saat pandemi COVID-19. Perbedaan karakteristik kewirausahaan dan adaptasi digital kedua studi kasus memberikan pengaruh pada inovasi yang terbentuk. Adaptasi digital Desa Panggungharjo berupa pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran produk dan sarana berjejaring sehingga inovasi yang dihasilkan berupa pengembangan produk hasil kolaborasi unit usaha dan semakin beragamnya platform online yang digunakan. Hal ini berbeda dengan adaptasi digital unit usaha Kampung Marketer, Desa Tamansari yang berorientasi pada peningkatan kapabilitas anggota dan memodifikasi sistem internal usaha yang akhirnya mengubah model bisnis dari social enterprise menjadi startup. Perubahan model bisnis dilakukan agar Kampung Marketer tidak hanya memberdayakan pemuda desa, tetapi juga menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran secara kontinu. Penggunaan konsep absorptive capacity dalam penelitian memberikan pandangan baru bahwa keberhasilan wirausaha dalam bertahan dan mengembangkan usahanya tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan dan motivasi individu tetapi juga dipengaruhi oleh iklim pembelajaran yang terbentuk didalam komunitas.