digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rekha Amanda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Rekha Amanda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Rekha Amanda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Rekha Amanda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Rekha Amanda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Rekha Amanda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Rekha Amanda
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP REKHA AMANDA_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP REKHA AMANDA_JURNAL.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu daerah penyangga ibukota yang berkembang menjadi wilayah perkotaan baru sebagai akibat dari adanya urban sprawl. Tingginya arus urbanisasi di kota ini berpengaruh pada peningkatan jumlah penduduk dan mobilitasnya. Akan tetapi kondisi angkutan umum yang belum optimal menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi semakin tinggi. Rencana pengadaan berbagai moda angkutan di Tangerang Selatan dapat menjadi harapan untuk mewujudkan pengembangan layanan angkutan umum yang lebih baik. Penerapan sistem integrasi transportasi dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi permasalahan transportasi perkotaan melalui pendekatan yang berorientasi pada pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi integrasi sistem pengembangan angkutan umum di Kota Tangerang Selatan dengan melakukan tinjauan secara komprehensif melalui pendekatan teknokratik berdasarkan sudut pandang perencana dan partisipatif dengan melibatkan pemerintah selaku regulator dan masyarakat sebagai users. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis spasial, statistik deskriptif, dan SWOT melalui tinjauan terhadap tujuh komponen integrasi, antara lain kelembagaan, operasional, jaringan, sistem pembayaran, informasi, jadwal, dan fisik. Kemudian hasil analisis tersebut akan dirumuskan menjadi strategi melalui gap analysis. Penelitian ini menemukan bahwa diperlukan pembentukan kelembagaan angkutan umum sebagai langkah awal persiapan sistem integrasi. Selain itu, kesiapan kota sendiri saat ini masih berfokus pada pengembangan fisik dengan prioritas pada persiapan infrastruktur pengembangan moda, sehingga diperlukan adanya perencanaan dari berbagai komponen integrasi lain terutama integrasi jaringan sebelum moda angkutan yang akan dilibatkan dalam sistem beroperasi.