digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Abdul Mubdi Bindar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Muhammad Abdul Mubdi Bindar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Muhammad Abdul Mubdi Bindar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Muhammad Abdul Mubdi Bindar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Muhammad Abdul Mubdi Bindar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Muhammad Abdul Mubdi Bindar
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Muhammad Abdul Mubdi Bindar
PUBLIC Yoninur Almira


PUSTAKA Muhammad Abdul Mubdi Bindar
PUBLIC Yoninur Almira

2021 TS PP MUHAMMAD ABDUL MUBDI BINDAR_JURNAL.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Peningkatan jumlah gas rumah kaca, terutama CO2, di atmosfer mengakibatkan bumi makin rentan terhadap kenaikan suhu rata-ratanya. Hal ini tidak lain akan mengubah keseimbangan kondisi atmosfer tersebut yang pada akhirnya berdampak pada perubahan iklim, yang merupakan salah satu kategori bencana alam. Peningkatan kadar CO2 tersebut dapat dikatakan hampir semuanya disebabkan oleh aktivitas manusia di berbagai sektor, tak terkecuali sektor transportasi. Penggunaan bahan bakar fosil pada mobil pribadi yang jumlahnya tercatat selalu meningkat dalam kurun waktu tahunan turut andil dalam peningkatan kadar CO2 di atmosfer tersebut. Pemerintahan sebagai sistem regulator dapat menggunakan berbagai instrumen kebijakan untuk menerapkan intervensi tersebut. Kebijakan fiskal, khususnya pajak, adalah salah satu instrumen yang terbukti berpengaruh terhadap penurunan angka emisi CO2 secara keseluruhan, sebagaimana yang telah dilakukan beberapa negara Eropa seperti Swiss dan Norwegia. Indonesia bukan tidak mungkin menerapkan kebijakan tersebut. Penambahan pajak pembelian mobil beremisi tinggi dan pemotongan pajak pembelian mobil beremisi rendah, diistilahkan feebate (fee dan rebate), adalah instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini. Simulasi dampak kebijakan yang telah berhasil di negara Eropa tersebut dilakukan di Indonesia dengan model berbasis individu, yakni mikrosimulasi. Berdasarkan hasil simulasi, secara umum model menunjukkan peningkatan jumlah pembelian mobil dengan angka emisi CO2 di bawah batas, yakni yang diberi potongan. Namun, untuk mobil dengan angka emisi di atas batas jumlahnya tidak selalu menurun.