digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ingrid Malinda Wandana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Ingrid Malinda Wandana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Ingrid Malinda Wandana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Ingrid Malinda Wandana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Ingrid Malinda Wandana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Ingrid Malinda Wandana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 6 Ingrid Malinda Wandana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Ingrid Malinda Wandana
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Terminal merupakan fasilitas untuk memfasilitasi pergerakan transportasi umum seperti dalam menaik-turunkan penumpang dan manusia dalam perpindahan dari satu moda ke moda lainnya, juga untuk transportasi umum untuk memulai dan mengakhiri perjalanan. Terminal Kalideres memiliki berbagai potensi, dilihat dari lokasinya yang sangat dekat dengan Tangerang, berada dekat dengan pusat kegiatan ekonomi sekunder di Provinsi DKI Jakarta, dan keberadaan Halte TransJakarta yang menghubungkan bagian barat dengan bagian timur Provinsi DKI Jakarta. Namun demikian, masih ditemukan persoalan pada terminal tersebut, yakni ketidaktersediaan fasilitas, rendahnya kualitas fasilitas yang ada, sirkulasi kendaraan dan manusia yang kurang teratur, naik-turun penumpang dan parkir pada titik yang tidak semestinya, dan jalur sepeda dan jalur pejalan kaki yang terputus dan memiliki lebar kurang dari standar. Oleh karena itu, dilakukan perancangan kembali Terminal Kalideres untuk mengatasi persoalan yang ditemukan.Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksploratif berdasarkan literatur dan observasi lapangan untuk menghasilkan kriteria, komponen, dan prinsip normatif. Berdasarkan hasil analisis terdapat 9 kriteria normatif, 42 komponen normatif (yang dikelompokkan menjadi 9 kelompok komponen), dan 39 prinsip normatif. Terminal Kalideres masih belum mampu memenuhi 39 prinsip tersebut sehingga dianggap belum dapat mewujudkan 9 kriteria normatif terminal bus tipe A, yakni sarana transit, konektivitas, efisiensi, keselamatan, keamanan inklusivitas, kemudahan, keindahan, dan keteraturan. Perancangan kembali kemudian dilakukan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ditemukan pada terminal. Perancangan kembali dilakukan dengan berlandaskan pada kriteria, komponen, dan prinsip normatif, juga hasil analisis tapak dan analisis potensi dan persoalan untuk menghasilkan kebijakan, struktur, dan prinsip perancangan yang diwujudkan dalam bentuk program ruang dan simulasi perancangan Terminal Kalideres, Jakarta Barat.