AbstrakSebanyak 102 orang penghuni kompleks perumahan Margahayu Raya, Kotamadya Bandung, telah diwawancarai, mengenai kesanggupan membayar (Willingness to Pay, WTP) peningkatan debit air PDAM dan sistem meteran air tanah (ground water metering system) dalam studi kasus penilaian ekonomi umber daya air cekungan Bandung dengan Metoda Contingent Valuation, yang berlangsung pada bulan Juni hingga September 1996. Metoda ini berdasarkan atas pemikiran bahwa ketiadaan pasar bagi sumber daya air merupakan penyebab utama sulitnya menentukan harga air sehingga terjadi apa yang disebut kesalahan pasar atau market failure. Ketiadaan pasar ini diatasi dengan menggimakan contingent market.Kesalahan pasar merupakan kontributor utama terjadinya alokasi air yang tidak efisien dan pengambilan air tanah yang berlebihan. Sementara itu, harga air yang ditetakan oleh pemerintah, tidak mencerminkan (WTP) para pemakainya Studi WTP ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam menetapkan harga air sehingga dapat mengurangi inefisiensi dalam alokasi dan efektif dalam mencegah pengambilan air tanah yang berlebihan.Berdasarkan atas teori permintaan, WTP air merupakan fungsi dari variabel tingkat pendapatan rumah tangga (I), tingkat pendidikan (E), jumlah anggota rumah tangga (C), kualitas air (Q) dan pola pemakaian air (D) yang meliputi minum/masak, mandi, mencuci pakaian, mencuci alat dapur, mencuci kendaraan serta menyiram tanaman, yang membentuk persamaan regresi multivarian. Dua persamaan regresi multivarian yang ditemukan daiam studi ini, signifikan secara statistik dalam memprediksi nilai WTP, baik untuk peningkatan debit air PDAM maupun sistem meteran air tanah dengan tingkat pendapatan rumah langga merupakan variabel paling berpengaruh. Rumah tangga dengan pendapatan tinggi memberikan WTP yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga yang berpendapatan rendah. WTP rata-rata peningkatan debit air PDAM adalah Rp i504/m3 dengan WTP maksimum Rp 3750/m3 dan WTP minimum Rp 500/m3. Sementara itu, WTP rata-rata sistem meteran air tanah adalah Rp 470/m3 dengan WTP maksimum Rp 1000/m3 dan WTP minimum Rp 100/m3.