digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemerintah Indonesia menargetkan pariwisata sebagai salah satu sektor yang akan menyumbangkan devisa yang besar bagi negara. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga mencanangkan rencana pengembangan lima destinasi wisata prioritas pada tahun 2020, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Dengan berkembangnya industri 4.0, pariwisata juga mengikuti tren tersebut dengan melakukan digitalisasi pada bisnisnya. Namun, saat ini proses digitalisasi tersebut dinilai tetap belum meningkatkan citra pariwisata Indonesia baik dari sisi domestik maupun internasional. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah panduan bagi pariwisata Indonesia untuk melakukan transformasi digital. Banyak sekali model transformasi digital yang beredar di dunia ini tetapi sebagian besar masih memprioritaskan sektor manufaktur saja. Tugas akhir ini akan mengembangkan sebuah model transformasi digital yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan pariwisata Indonesia dan mudah dipahami oleh pemangku kepentingan pada bidang pariwisata Indonesia. Model transformasi digital ini juga menjelaskan aspek apa saja yang akan harus diprioritaskan oleh pariwisata Indonesia terutama pengelola candi Borobudur jika ingin melakukan transformasi digital. Prioritas aspek tersebut menggunakan metode kano. Hasil penelitian tugas akhir ini adalah sebuah model transformasi digital yang sesuai dengan kondisi realita pariwisata Indonesia. Aspek-aspek yang ada pada model tersebut adalah aspek customer, organization and culture, process, technology, dan business model. Validasi model dilakukan dengan mewaancarai tiga puluh agen perjalanan wisata domestik dan internasional pariwisata Indonesia. Beliau berpendapat model ini sesuai dengan kondisi realita pariwisata Indonesia dan mampu membantu pariwisata Indonesia dalam melakukan transformasi digital.