digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP DITO DWI FATURAHMAN 1.pdf?
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Dalam periode perkembangan manusia, fase usia dini dapat dilihat sebagai tahap mendasar dan memiliki keterkaitan dengan kesempurnaan tumbuh kembang anak. Pada fase ini, anak memiliki daya imajinasi serta rasa keingintahuan yang tinggi dan terimplementasikan dalam tindakan bermain. Tindakan bermain pada anak merupakan sebuah medium yang dapat mengasah kemampuan kognitif, motorik maupun emosional dan kemampuan sosial anak. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah melihat ruang dan fasilitas bermain sebagai sarana vital bagi anak dalam memenuhi hak bermain untuk mendorong terwujudnya kesempurnaan tumbuh kembang generasi emas Indonesia yang tertulis pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Nyatanya, fasilitas bermain anak belum sepenuhnya terimplementasi secara merata seperti di wilayah kompleks Perumahan Alam Sanggar Indah, kecamatan Cihampelas, kabupaten Bandung Barat. Kebutuhan akan fasilitas bermain cukup tinggi disebabkan oleh mayoritas penduduk wilayah tersebut ialah pasangan yang usia pernikahannya relatif muda dan memiliki anak usia dini. Untuk mendukung proses perancangan, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan didukung dengan studi literatur. Hasil penelitian berupa pengembangan permainan yang sesuai dengan perilaku anak wilayah tersebut yang dapat menstimulus perkembangan motorik kasar anak usia dini, sehingga diharapkan kebutuhan anak akan fasilitas bermain dapat terpenuhi dan diharapkan dapat mendorong perkembangan anak secara sempurna