digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banjir rob, atau dapat disebut juga banjir pesisir, merupakan peristiwa banjir yang disebabkan oleh air laut yang menggenangi wilayah pesisir karena kenaikan tinggi permukaan air laut. Selain kenaikan permukaan air laut, banjir rob dipengaruhi oleh turunnya permukaan tanah. Pekalongan adalah salah satu daerah di pesisir utara Pulau Jawa yang berpotensi untuk terkena banjir rob. Jika tidak ditangani secara baik, banjir rob dapat menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang besar pada wilayah Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model spasio-temporal bajir rob pada wilayah Pekalongan untuk mengetahui area tergenang banjir rob pada waktu mendatang pada wilayah Pekalongan. Model spasio-temporal pada penelitian ini dibuat dengan melakukan perhitungan berbasis raster yang menggunakan DEM dengan interpolasi inverse distance weighted sebagai tinggi permukaan tanah, prediksi pasut dengan analisis harmonik least square sebagai tinggi permukaan air laut, dan raster laju penurunan tanah. Model dibuat untuk tahun 2021, 2031, 2040, dan 2050. Beberapa jenis DEM dan dua jenis simulasi perambatan air banjir digunakan untuk membandingkan area tergenang yang dihasilkan oleh model. Model spasio-temporal yang telah dibuat menunjukkan bahwa luas area tergenang karena banjir mencapai 11.4 km2 pada tahun 2031. Pada tahun 2031, banjir merambat ke Kabupaten Pemalang sehingga luas area tergenang banjir mencapai 54.2 km2. Laju penurunan muka tanah dengan rata-rata penurunan 3.49 cm/tahun mempunyai dampak lebih besar dibandingkan dengan kenaikan permukaan air laut dengan rata-rata kenaikkan ± 1 mm/tahun. Penggunaan DEM yang mempunyai resolusi spasial yang tinggi akan membuat simulasi perambatan air banjir merambat lebih baik. Jika simulasi perambatan air ditiadakan dalam pembuatan model, maka area tergenang banjir pada model tidak terlihat nyata.