digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Janette
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

COVER Janette
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Janette
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Janette
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Janette
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Janette
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Janette
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Negara Indonesia terletak di daerah tropis dengan segala kekayaan alam. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah hutan. Hutan di Indonesia sering kali dikenal sebagai paru-paru dunia, oleh karena itu pemanfaatannya harus dilakukan dengan benar dan diawasi. Oleh karena itu melalu penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang bergerak di industry kehutanan yang dimana industri ini merupakan salah satu sumber pendapatan negara dalam berbentuk pajak (tarif ekspor) dan non-pajak. Sementara industri plywood di Indonesia yang merupakan salah satu bentuk produk akhir dari industry hilir kehututanan saat ini mengalami pertumbuhan yang lamban bahkan cenderung menurun. Hal ini disebabkan karena berkurang permintaan pasar global dan juga biaya produksi yang tinggi. Salah satu tambahan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk produksi adalah berupa dana reboisasi (DR) dan biaya provisi sumber daya hutan (PSDH). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara narasumber (pegawai perusahaan) dan juga pertanyaan terbuka kepada pihak eksternal yang berhubungan erat dengan perusahaan. Untuk menganalisa dan mengeksplorasi permasalahn dan kondisi saat ini, penelitina ini menggunakan beberapa metode seperti PESTEL Analysis, Porter 5 Forces, The Value Chain Analysis, VRIO Analysis, Gap Analysis dan Diamond Strategy. Temuan dari penelitian ini adalah baik faktor internal dan eksternal perusahaan mempengaruhi performa perusahaan. Faktor internal berupa kurangnya riset dan pengembangan serta faktor eksternal adalah adanya pengaruh dari alam/cuaca, kondisi permintaan, dan peraturan pemerintah yang dianggap menghambat proses operasi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis, PT.SBK harus menerapkan beberapa strategi untuk mendukung keberlanjutan usaha. Strategi yang disarankan terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan jangka waktu penerapan. Untuk jangka waktu pendek, PT. SBK diharapkan dapat mengadakan program pelatihan untuk karyawan agar dapat menambah wawasan mengenai perkembangan yang terjadi didalam industry. Selain itu diperlukan keikutsertaan perusahaan dalam melakukan studi dan pengkajian yang dilakukan APHI untuk mengajukan ekspor log terbatas kepada pemerintah. Untuk jangka waktu menengah, ada dua strategi yang dapat diterapkan perusahaan yaitu melakukan riset, pengembangan dan perencanaan terhadap hasil TPTJ yang dapat digunakan pada tahun 2024 serta perusahaan dianjurkan untuk mulai mencari destinasi ekspor/penjualan yang baru dikarenakan adanya penurun permintaan pada destinasi ekspor saat ini (Jepang). Sementara untuk jangka waktu panjang, dikarenakan PT. SBK memiliki ijin pengelolaan hutan alam masih banyak spesies kayu lain yang terdapat didalam hutan. Spesies yang belum digunakan ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk dapat memproduksinya menjadi suatu produk. Oleh karena itu diharapkan perusahaan dapat meneliti lebih lanjut atas pemanfaatan spesies lain yang terdapat di hutan alam. Selain itu PT. SBK juga harus bersiap untuk mengembangkan usahanya ke industri lain untuk mengatasi lambatnya dan menurunnya industri kehutanan. Melalui beberapa strategi diatas, diharapkan PT. SBK dapat mempertahankan keberlanjutan usahanya.