Penelitian ini memilih pusat distribusi bahan baku furnitur nasional Indonesia
dengan menggunakan model Mixed Integer Linear Programming (MILP) dan
diselesaikan menggunakan teknik standar branch-and-bound pada software LINGO
18.0.
Studi ini mengusulkan dua skenario dengan kapasitas pusat distribusi yang berbeda
dan biaya pembukaan pusat distribusi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Riau, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan merupakan lokasi yang cocok
untuk bahan baku nasional pusat distribusi furnitur dengan kapasitas 1.000.000 m3.