digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Studi mineralogi pada tiga conto batubara Tondongkurah, Sulawesi Selatan telah dilakukan dengan menggunakan metoda difraksi sinar X dan petrografi, baik sebelum dan sesudah analisis endap apung untuk menentukan distribusi mineral tiap fraksi densitas yang dikaitkan dengan parameter kualitasnya. Cairan berat yang digunakan mempunyai densitas 1.2 gr/ml sampai 1.7 gr/ml dengan interval 0.1. Kaolinite mendominasi proporsi mineral pada tiga conto yang dianalisis disusul oleh illite dan mixed layer illite-smectite.Mineral lain yang teridentifikasi meliputi quartz, calcite, pyrite, hematite and anatase. Secara kuantitatif grup mineral lempung memiliki kontribusi yang paling besar terhadap pembentukan abu. Tingginya kadar Fe2O3 pada abu batubara hasil analisis XRF ditafsirkan bahwa unsur Fe terdapat dalam senyawa organometallic. Hasil analisis regresi menunjukkan adanya korelasi yang kuat dengan model power antara distribusi mineral dan densitas relatif ( r = 0.9805 ). Sedangkan korelasi antara distribusi-mineral dan nilai kalori adalah regresi linier negatif ( r = - 0.9455 ). Dari uji ketercucian diketahui bahwa secara teoritis, batubara Tondongkurah sulit dicuci pada media pemisah dengan densitas relatif hingga 1.5 gr/ml. Meskipun pada densitas tersebut diperoleh coal yield sebanyak 85, 82 %, namun kadar abunya masih di atas 10 %. Hasil analisis kadar sulfur total pada tiap fraksi densitas relatif juga diketahui bahwa penuruhan kadar sulfur tidak efektif walaupun dicuci pada densitas manapun. Hal ini diakibatkan karena kadar sulfur total pads batubara Tondongkurah didominasi oleh sulfur organik yang terikat secara kimia dengan batubara sehingga tidak dapat di0sahkan secara fisik.