COVER Muhamad David Hambali
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Muhamad David Hambali
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Muhamad David Hambali
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Muhamad David Hambali
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Muhamad David Hambali
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Muhamad David Hambali
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhamad David Hambali
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 TA PP Muhamad David Hambali1-LAMPIRAN.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Keberadaaan pohon Dipterocapaceae saat ini terancam akibat adanya deforestasi dan degradasi hutan. Salah satu upaya dalam menjaga kelestarian pohon ini dengan melakukan evaluasi keberadaan dan kesesuaian habitat berbasis penginderaan jauh. Penelitian ini menggunakan model maximum entropy (MaxEnt) sebagai metode pendugaan keberadaan dan potensi kesesuaian habitat pohon Dipterocarpaceae di Resort Pemerihan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi keberadaan pohon Dipterocarpaceae, menduga tingkat kesesuaian habitat pohon Dipterocarpaceae, menduga tingkat kontribusi parameter yang mempengaruhi model kesesuaian habitat pohon Dipterocarpaceae, dan menentukan validitas model kesesuaian habitat pohon Dipterocarpaceae. Penelitian ini menggunakan data koordinat 18 titik untuk Anisoptera costata, 90 titik untuk Dipterocarpus costulatus, 4 titik untuk Dipterocarpus gracilis, 112 titik untuk Dipterocarpus humeratus, 71 titik untuk Dipterocarpus littoralis, 23 titik untuk Hopea sangal, 13 titik untuk Shorea ovalis, 10 titik untuk Shorea javanica, 15 titik untuk Vatica javanica, dan 14 titik untuk Dipterocarpus kunstleri serta data lingkungan yang terdiri dari tutupan lahan, jenis tanah, indeks vegetasi, indeks kelembaban, jarak dari sungai, kelerengan, arah kelerengan, relief tanah, curah hujan, tekanan uap air, temperatur rata-rata, radiasi matahari, dan kecepatan angin. Model dijalankan dengan teknik cross-validation sebanyak 15 kali pengulangan dan tingkat akurasi dievaluasi berdasarkan Area Under ROC Curve (AUC). Nilai AUC dari model distribusi A. costata, D. costulatus, D. gracilis, D. humeratus, D. littoralis, H. sangal, S. ovalis, S. javanica, V. javanica, dan D. kunstleri masing-masing sebesar 0,913; 0,982; 0,981; 0,971; 0,984; 0,961; 0,929; 0,958; 0,938; dan 0,963 dengan menunjukkan kinerja sangat baik. Variabel lingkungan yang berkontribusi paling besar pada seluruh model yaitu jenis tanah (tropudults). Kesesuaian habitat A. costata, D. costulatus, D. gracilis, D. humeratus, D. littoralis, H. sangal, S. ovalis, S. javanica, V. javanica, dan D. kunstleri masing-masing seluas 55,75 ha, 8, 13 ha, 20,19 ha, 48,21 ha, 14,84 ha, 49,82 ha, 26,52 ha, 106,69 ha, 27,13 ha dengan potensi kehadiran sebesar 28,63 ha, 0,45 ha, 9,57 ha, 29,29 ha, 36,31 ha, 24,48 ha, 3,58 ha, 42,38 ha, 2,77 ha di kategori tinggi (0,8-1).