digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rene Renaldy Jaya Hutauruk
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

COVER Rene Renaldy Jaya Hutauruk
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Rene Renaldy Jaya Hutauruk
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Rene Renaldy Jaya Hutauruk
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Rene Renaldy Jaya Hutauruk
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Rene Renaldy Jaya Hutauruk
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Rene Renaldy Jaya Hutauruk
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Dalam periode yang menantang di industri hulu minyak dan gas bumi Indonesia, dimana produksi minyak dan gas bumi nasional terus menurun dan beberapa proyek strategis nasional mengalami stagnasi dikarenakan adanya perubahan kebijakan pemerintah dan alasan keekonomian proyek di tengah rendahnya harga minyak global, penemuan cadangan gas di Palembang PSC di wilayah Sumatra Selatan telah membawa optimisme baru untuk industri hulu minyak dan gas bumi di Indonesia. Dengan tren perkembangan ekonomi dan pertumbuhan populasi, kenaikan permintaan kebutuhan energi di Indonesia tidak dapat dihindarkan, dan pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan di sektor energi untuk mengoptimalkan utillisasi produksi minyak dan gas bumi nasional untuk kebutuhan domestik, serta mendorong adanya penemuan sumber – sumber energi baru di dalam negeri untuk menurunkan ketergantungan pada impor energi. Penemuan awal dari cadangan gas yang dihasilkan dari pengeboran sumur eksplorasi di Palembang PSC memiliki cadangan gas yang telah tersertifikasi sebesar 247 BCF, dan saat ini pihak kontraktor PSC sedang melakukan pengeboran sumur appraisal untuk membuktikan volume cadangan gas yang lebih besar di lapangan gas yang baru ditemukan tersebut. Kebijakan pemerintah terkait pembatasan harga gas domestik untuk sektor industri dan kelistrikan yang baru dikeluarkan di tahun 2020 yang lalu juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi pengembangan proyek Palembang PSC, dimana aplikasi kebijakan harga gas domestik terhadap proyek pengembangan baru dan ketidakpastian dari volume cadangan gas lapangan menjadi faktor penentu yang sangat penting terhadap keberlanjutan proyek tersebut. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana PSC kontraktor mengevaluasi dan melakukan penentuan keputusan di dalam kondisi ketidakpastian dalam suatu proyek pengembangan dan jenis-jenis insentif seperti apa yang dibutuhkan dari pemerintah untuk memperbaiki keekonomian sebuah proyek agar dapat dijalankan. Penelitian ini akan menyediakan beberapa simulasi terhadap hasil akhir proyek melalui analisa skenario menggunakan skenario kasus minimum, dasar dan maksimum terhadap volume cadangan gas, biaya – biaya pengembangan, kapital dan operasional dan juga alokasi pasar gas, memanfaatkan data dan informasi primer, serta data sekunder yang dihasilkan dari software estimasi biaya industri minyak dan gas bumi dan data pengembangan lapangan yang serupa. Tingkat volume cadangan gas sebesar 247 BCF, 1,060 BCF dan 1,998 BCF telah ditentukan untuk skenario kasus minimum, dasar dan maksimum secara berurutan, dengan variasi pada biaya pengembangan, kapital dan operasional berdasarkan kepada volume cadangan gas pada masing – masing skenario. Berdasarkan beberapa asumsi data yang dilakukan terhadap masing – masing skenario proyek, sebagian cadangan volume gas pada skenario dasar dan maksimum akan dialokasikan kepada pasar gas ekspor di Singapura, sedangkan seluruh cadangan volume gas pada skenario minimum akan dialokasikan kepada pasar gas domestik. Harga gas domestik dan ekspor pada penelitian ini diasumsikan sebesar US$4.00/MMBtu dan US$6.50/MMBtu. Studi evaluasi keekonomian menggunakan model PSC cash flow terhadap ketiga skenario telah menghasilkan 8.42% IRR kontraktor dan –US$13,175,000 NPV kontraktor untuk skenario minimum, 20.95% IRR kontraktor dan US$367,288,000 NPV kontraktor untuk skenario dasar dan 21.12% IRR kontraktor dan US$742,803,000 NPV kontraktor untuk skenario maksimum. Hasil analisa skenario dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam skenario minimum, proyek ini tidak akan ekonomis untuk dikembangkan oleh kontraktor karena hasil metrik finansial dari skenario proyek ini berada di bawah persyaratan mínimum investasi pihak kontraktor PSC. Penelitian ini juga mengusulkan beberapa alternatif insentif yang dapat diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan keekonomian proyek skenario minimum, serta memberikan justifikasi bahwa akses terhadap harga gas yang lebih tinggi yang didapatkan dari pasar gas ekspor dan perpanjangan kontrak PSC lebih awal sangat berpengaruh terhadap hasil keekonomian proyek secara keseluruhan dan keuntungan yang optimal kepada kontraktor PSC dan pemerintah.