digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Sayyed Ali Rafi'
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Sayyed Ali Rafi'
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sayyed Ali Rafi'
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sayyed Ali Rafi'
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sayyed Ali Rafi'
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sayyed Ali Rafi'
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sayyed Ali Rafi'
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Etana (C2H6) merupakan salah satu senyawa trace gases dengan kelimpahan paling tinggi di atmosfer Titan dengan distribusi yang relatif konstan. C2H6 memainkan peranan penting dalam membentuk senyawa hidrokarbon yang lebih kompleks melalui berbagai macam reaksi kimiawi di atmosfer. Cairan hidrokarbon yang ada di permukaan Titan pun komposisinya didominasi oleh C2H6 karena sebagian besar kelimpahannya di atmosfer dikurangi melalui kondensasi. Oleh karenanya, C2H6 menjadi objek studi yang menarik demi memahami atmosfer Titan dengan lebih baik. Tugas Akhir ini berfokus pada penentuan kelimpahan C2H6 di atmosfer Titan, khususnya di wilayah stratosfer, dengan memanfaatkan data spektrum inframerah dari instrumen CIRS yang dibawa oleh wahana Cassini yang mengamati Titan selama lebih dari 12 tahun. Terdapat 10 data yby yang digunakan dalam analisis dan mencakup seluruh bagian hemisfer Titan serta merentang selama 7 tahun. Kelimpahannya didapatkan sebagai prol vertikal sehingga dapat memberikan informasi mengenai distribusinya terhadap ketinggian. Selain itu, distribusi terhadap lintang juga akan ditinjau. Metode yang digunakan untuk penentuan kelimpahan ini adalah metode tting spektrum dengan memanfaatkan model transfer radiatif dan inversi. Rentang spektral yang dimodelkan adalah 1275-1325 cm-1 (pita v 4 CH4) dan 803-840 cm-1 (pita v 12 C2H6). Lalu, metode inversi digunakan untuk menurunkan parameter atmosferik yang cocok dengan spektrum hasil pemodelan. Pemodelan pertama dilakukan terhadap pita CH4 untuk menurunkan temperatur. Selanjutnya, temperatur ini digunakan untuk memodelkan pita C2H6 yang kemudian digunakan untuk menurunkan kelimpahannya. Prol vertikal yang dihasilkan seluruhnya relatif konstan dengan besar kelimpahan rerata yang tidak kurang dari 1,1X1,10-5 dan tidak lebih dari 2,1X10-5 pada ketinggian 100-400 km. Pola pengayaan pada kutub juga terlihat khususnya untuk kutub utara pada Desember, 2011, dengan faktor pengayaan sekitar 1,1-1,4. Kelimpahan yang relatif konstan ini dapat dihubungkan dengan kala hidup C2H6 di atmosfer yang relatif lama (730 tahun) sehingga punya cukup banyak waktu untuk terdifusi secara merata. Proses pembentukan vortex kutub juga memiliki peran dalam pengayaan kelimpahan di kutub.