ABSTRAK Khoerunnisa
PUBLIC Irwan Sofiyan
COVER Khoerunnisa
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 1 Khoerunnisa
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 2 Khoerunnisa
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 3 Khoerunnisa
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 4 Khoerunnisa
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
BAB 5 Khoerunnisa
EMBARGO  2027-05-28 
EMBARGO  2027-05-28 
Industri tekstil merupakan industri manufaktur dengan potensi yang sangat besar dalam meningkatkan PDB Indonesia. Akan tetapi, sebagian besar industri tekstil Indonesia masih menggunakan teknologi yang tidak efisien dan masih berbasis pada energi fosil sehingga emisi karbon yang dihasilkan masih tergolong intensif dari segi konsumsi energi. Penurunan dalam hal intensitas energi dapat diperoleh dengan cara meningkatkan efisiensi teknologi, penerapan bahan bakar rendah emisi karbon (gas alam), zero emissions dan terbarukan (biomassa).
Dalam kerangka Paris Agreement, Indonesia menyusun Strategi Jangka Panjang Pembangunan Rendah Karbon 2050 yang berisikan salah satunya adalah roadmap mitigasi emisi GRK nasional, termasuk di dalamnya adalah industri tekstil. Dalam studi ini dilakukan analisis kuantitatif potensi pengurangan emisi karbon sektor industri tekstil dengan rentang waktu 2010-2050 untuk berkontribusi dalam Strategi Jangka Panjang Pembangunan Rendah Karbon Nasional. Pemilihan teknologi optimal dilaksanakan berdasarkan potensi reduksi emisi GRK dan biaya (least cost) dengan menggunakan pendekatan marginal abatement cost. Model AIM-End-Use (dengan model optimasi interface GAMS) telah dipilih sebagai perangkat lunak model energi untuk melaksanakan pemilihan teknologi tersebut. Selain itu, pada penelitian ini, model AIM/End-Use juga digunakan untuk mengidentifikasi potensi efisiensi energi, biaya investasi dan pengoperasian teknologi mitigasi yang terpilih. Model AIM/End-use merupakan model bottom-up yang mengintegrasikan model permintaan energi end-use dengan detail teknologi terpilih. Terdapat 3 skenario yang dibangun untuk penyusunan roadmap, yaitu (i) skenario baseline, yang menggambarkan proyeksi konsumsi energi dan tingkat emisi GRK pada kondisi dimana tidak ada aksi-aksi mitigasi dan kebijakan yang mengakibatkan terjadinya penurunan emisi GRK, (ii) skenario mitigasi CM1 yang memanfaatkan biomassa dan gas alam serta RDF sebagai bahan bakar alternative, dan (iii) skenario mitigasi CM2 yang mengaplikasikan advance technology yang efisien dan rendah karbon.
Berdasarkan asumsi proyeksi produksi tekstil Indonesia sebesar 5% per tahun hingga 2030 dan 3% pada 2030-2050. Pada ACC tools dengan nilai pajak optimum 100 USD/ton CO2e, berhasil dirumuskan roadmap teknologi terpilih dengan potensi reduksi optimal sebesar 7,04 juta ton CO2e dan 20,25 juta ton CO2e dengan biaya mitigasi sebesar 41,7 juta USD diatas baseline dan 762,9 juta USD dibawah baseline untuk masing-masing skenario CM1 dan CM2. Analisis terhadap efektivitas tiap skenario dalam model AIM/End-use menunjukkan penerapan teknologi rendah karbon memberikan potensi mitigasi yang paling signifikan dengan persentase reduksi sebesar
61,96% yaitu 23,78 juta ton CO2e (1,1 ton CO2e/ton kain) pada tahun 2050. Sedangkan penggantian bahan bakar rendah karbon hanya menurunkan emisi sebesar 10,27 juta ton CO2e (2,09 ton CO2e/ton kain) pada tahun yang sama.