Abstrak:
Prediksi perambatan retak merupakan bagian penting dalam analisis struktur pesawat terbang. Pada saat ini terdapat beberapa model prediksi perambatan retak, namun model linier, yaitu model prediksi yang tidak memperhitungkan pengaruh interaksi yang banyak digunakan oleh industri pesawat terbang, termasuk IPTN. Model linier digunakan karena menghasilkan prediksi umur yang jauh lebih pendek dari hasil pengujian, sehingga dinilai lebih aman.
Pada saat ini dengan dilakukannya pengembangan model nonlinier menyebabkan perhatian beralih pada kemungkinan penggunaan model non-linier sebagai pengganti model linier, karena diharapkan dapat memberikan prediksi umur yang lebih mendekati hasil pengujian. Salah satu model yang dimaksud adalah model CORPUS yang menjadi topik penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan adalah membuat suatu perangkat lunak untuk menghitung prediksi umur perambatan retak dengan model CORPUS. Pada perangkat lunak ini disertakan berbagai macam faktor koreksi beta (faktor koreksi geometri), serta dimungkinkan untuk dilakukan penambahan faktor koreksi geometri yang lain. Perhitungan dengan metoda penggabungan faktor geometri juga dapat dilakukan dengan perangkat lunak ini.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa model CORPUS memberikan hasil yang lebih baik daripada model linier dan lebih mendekati hasil pengujian dengan tetap menghasilkan umur dibawah umur hasil pengujian.