Usaha kecil dan menengah (UKM) diakui secara luas memiliki dampak
positif terhadap pembangunan ekonomi lokal, regional, dan nasional. Di Indonesia,
UKM mempekerjakan 97 persen angkatan kerja dan menyumbang 63 persen dari
PDB. Dalam hal PDB dan pertumbuhan, industri kerajinan dan IT memberikan
kontribusi yang lebih signifikan dibandingkan industri lainnya. Sayangnya, karena
iklim pasar yang kompetitif, 78 persen UKM di Indonesia menghadapi kendala
dalam mengoptimalkan usahanya.
Banyak peneliti mengkaji hambatan yang dipengaruhi oleh pertumbuhan
UKM, seperti namun tidak terbatas pada kurangnya sumber daya manusia yang
baik, faktor ekonomi, kemampuan manajemen, bahan baku dan bencana alam. Hal
ini dibuktikan di sebagian besar negara berkembang, studi manajemen sumber daya
manusia (HRM) memiliki dampak penting terhadap kinerja UKM yang
berkelanjutan secara dinamis. HRM mempersiapkan talenta perusahaan untuk
dapat membantu perusahaan bersaing di pasar.
Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana pemilik UKM
mengelola bisnis mereka, bagaimana mengenali pentingnya orang-orang di dalam
organisasi, dan bagaimana mengelola perubahan. Studi ini melibatkan 10 UKM dari
Yogyakarta dan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta. Penelitian ini
menggunakan penelitian eksplorasi dengan analisis kualitatif, serta studi kasus
ganda. Studi kasus ganda ini menyelidiki pendekatan analisis kasus di dalam dan
lintas kasus untuk memahami sifat fenomena.
Temuan studi ini adalah UKM kekurangan sumber informasi dan
pengelolaan permodalan, mengambil pendekatan strategi informal, fokus pada
kegiatan sehari-hari, memiliki keterampilan manajemen yang buruk, dan pemilik
tidak siap menanggapi perubahan eksternal. Hasilnya, penelitian ini menyarankan
penggunaan sistem manajemen bakat, kerangka model perubahan ADKAR, dan
proses perubahan untuk memungkinkan wirausahawan tangguh menghadapi
lingkungan yang dinamis.