digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2006_TS_PP_DEVIYANI_1.pdf
Terbatas 
» ITB


BAB 1 Larisa Deviyani
Terbatas 
» ITB

BAB 2 Larisa Deviyani
Terbatas 
» ITB

BAB 3 Larisa Deviyani
Terbatas 
» ITB

BAB 4 Larisa Deviyani
Terbatas 
» ITB

BAB 5 Larisa Deviyani
Terbatas 
» ITB

PUSTAKA Larisa Deviyani
Terbatas 
» ITB

Abstrak: Korosi peralatan proses dari baja yang menggunakan dengan air laut sebagai air utilitas disebabkan oleh kontaminan air laut yang bersifat korosif. Salah satu kontaminan yang dapat mempercepat laju korosi baja adalah sulfida. Karena korosi merupakan proses yang merugikan, maka perlu dilakukan pengendalian korosi, antara lain dengan penambahan inhibitor. Pada penelitian ini dilakukan pengujian inhibisi korosi baja pada lingkungan air laut mengandung sulfida. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi H2S dalam air laut terhadap korosi baja, serta menentukan dosis optimum Glutaraldehida sebagai inhibitor korosi, dilakukan pengukuran laju korosi baja dengan metoda Tafel, dan perkiraan mekanisme inhibisi dengan metode voltameri siklik. Hasil percobaan menunjukkan baja dalam air laut tiruan sudah berada dalam kondisi terkorosi. Penambahan H2S ke dalam air laut tiruan meningkatkan laju korosi baja. Glutaraldehida efektif sebagai inhibitor korosi baja dalam air laut terkontaminasi H2S. Keefektifan inhibisi tertinggi adalah 99,99% yang diperoleh dengan penambahan 80ppm Glutaraldehida ke dalam air taut tiruan yang mengandung 250ppm H2S. Secara umum reaksi oksidasi baja yang berlangsung dalam air laut tiruan terkontaminasi H2S dengan penambahan glutaraldehida adalah reaksi irreversibel, dengan produk reaksi yang bersifat tidak stabil. Inhibitor Glutaraldehida menghambat korosi dengan cara teradsorbsi di permukaan pelat baja, hal ini dibuktikan dengan penurunan kuantitas produk korosi.