Sampai saat ini, bebepara pengembangan wahana terbang kecil, terlah dilaksanakan oleh FTMD ITB, antara lain: wahana tanpa awak seperti Runway Contour Mapping (RCM) Drone, dan High Altitude Long Endurance (HALE) UAV, wahana berawak seperti pesawat glider GL-1, serta pengembangan subsistem dari wahana seperti MALE UAV dan KFX/IFX.
Secara umum produk-produk yang dikembangkan tersebut berupa sistem yang terdiri dari beberapa sistem (system of sytems). Permasalahan yang muncul dari suatu system of systems adalah sifat kompleksnya, sehingga pendekatan konvensional tidak bisa digunakan. Systems engineering merupakan suatu kerangka yang dapat menjadi solusi permasalahan tersebut, karena dapat menangani kompleksitas sistem, serta mempertimbangkan adanya interdisiplin, metode iteratif, efek sosio-teknologi, dan melihat dari sudut pandang keseluruhan.
Pemahaman dan penguasaan systems engineering akan menjadi sangat penting pada pengembangan wahana terbang kecil. Pemahaman ini meliputi bagaimana kerangka systems engineering secara umum serta bagaimana studi kasus penerapan kerangka systems engineering terhadap suatu pengembangan wahana terbang kecil. Pengembangan yang telah dilaksanakan, seperti pesawat glider GL-1, dapat dijadikan studi kasus, untuk mengevaluasi kerangka systems engineering.
Tesis ini memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana pendekatan systems engineering diterapkan pada pengembangan wahana terbang kecil. Pemenuhan tujuan tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Melakukan studi mengenai systems engineering secara umum;
• Studi kasus penerapan kerangka systems engineering pada pengembangan wahana terbang kecil, dalam hal ini pesawat layang GL-1;
• Melakukan evaluasi dari studi kasus yang telah dilakukan; dan
• Mengusulkan draft kerangka systems engineering pengembangan wahana terbang kecil.
Proses penelitian diawali dengan studi literatur untuk lebih memahami pendekatan systems engineering. Beberapa referensi kerangka systems engineering diidentifikasi, diurai, dan dibahas, sehingga didapatkan karakteristik-karakteristik pentingnya serta dapat diformulasikan kerangka systems engineering secara umum. Dirumuskan pula suatu kerangka yang dapat mengilustrasikan proses systems engineering pada berbagai fase life cycle suatu produk.
Pengembangan GL-1 dipilih untuk studi kasus karena dianggap cukup kompleks dengan data yang cukup lengkap. Kegiatan serta dokumen yang telah dilaksanakan pada pengembangan GL-1 dipetakan pada kerangka systems engineering serta dievaluasi bagaimana penerapannya
Pengembangan GL-1 dapat dipetakan pada kerangka systems engineering yang telah dibuat, walaupun masih terdapat banyak proses yang belum dipenuhi. Selain itu, terdapat beberapa permasalahan yang muncul, dapat diatas dengan menerapkan systems engineering sejak awal. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa penerapan proses SE dapat membantu pengembangan GL-1 secara khusus, dan pengembangan wahana terbang kecil secara umum.