Tugas akhir ini mengaplikasikan model risiko kolektif untuk memprediksi cadangan
kerugian bencana alam satu tahun yang akan datang di Indonesia. Pemodelan
komponen severitas dan frekuensi dilakukan secara terpisah untuk memperoleh
model yang lebih akurat. Komponen frekuensi dimodelkan dengan dua jenis model,
parameter konstan dan mengikuti tren waktu. Hasil pemodelan frekuensi menunjukkan
bahwa distribusi Poisson dengan tren linier merupakan model yang paling
cocok dengan data. Komponen severitas dimodelkan dengan distribusi berekor
tebal, yaitu Lognormal, Pareto dan Weibull. Hasil pemodelan severitas menunjukkan
bahwa distribusi Lognormal adalah distribusi yang paling cocok dengan
data. Setelah memperoleh model untuk frekuensi dan severitas, cadangan untuk
satu tahun ke depan ditentukan dengan dua ukuran risiko, yaitu rataan, Value at
Risk dan Tail Value at Risk. Rataan ditentukan lewat parameter yang diperoleh dari
komponen frekuensi dan severitas. Value at Risk ditentukan lewat simulasi Monte
Carlo dengan jumlah sampel besar, karena tidak ada bentuk analitik untuk Value at
Risk pada distribusi kerugian agregat. Value at Risk ditentukan untuk tiga tingkat
kuantil, yaitu 90%, 95% dan 99%.