Xantin oksidase adalah enzim yang berperan dalam mengkatalisis perubahan hipoksantin menjadi
xantin yang kemudian menjadi asam urat. Endapan yang berlebihan dari monosodium urat pada
sendi dan tulang akan mengakibatkan serangan artritis akut yang disebut pirai (gout). Secara
tradisional, rimpang lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.) digunakan sebagai antinyeri sendi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pengujian secara ilmiah untuk memverifikasi khasiat dari tumbuhan
tersebut sebagai antinyeri sendi melalui uji penghambatan aktivitas xantin oksidase. Pengujian ini
dilakukan terhadap ekstrak etanol, ekstrak air bebas minyak atsiri, dan minyak atsiri rimpang segar
Alpinia galanga (L.) Willd. Penghambatan aktivitas xantin oksidase ditentukan dengan cara
mengukur kadar asam urat yang terbentuk karena reaksi antara substrat (xantin) dengan enzim
(xantin oksidase), dibandingkan dengan reaksi antara substrat (xantin) dengan enzim (xantin
oksidase) yang ditambahkan sampel menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
gelombang 284 nm. Ekstrak etanol memiliki aktivitas penghambatan paling besar pada konsentrasi
100 µg/mL yaitu 16,28 ± 1,23 (%). Nilai IC??ekstrak etanol adalah 669,70 µg/mL, sedangkan
allopurinol memiliki IC??sebesar 1,54 µg/mL. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa rimpang segar lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.) yang digunakan secara tradisional
memiliki aktivitas penghambatan xantin oksidase, sehingga dapat dikatakan ada keselarasan antara
hasil uji dengan penggunaan tradisional sebagai antinyeri sendi.