digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Xantin oksidase adalah enzim yang berperan dalam mengkatalisis perubahan hipoksantin menjadi xantin yang kemudian menjadi asam urat. Endapan yang berlebihan dari monosodium urat pada sendi dan tulang akan mengakibatkan serangan artritis akut yang disebut pirai (gout). Secara tradisional, rimpang lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.) digunakan sebagai antinyeri sendi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian secara ilmiah untuk memverifikasi khasiat dari tumbuhan tersebut sebagai antinyeri sendi melalui uji penghambatan aktivitas xantin oksidase. Pengujian ini dilakukan terhadap ekstrak etanol, ekstrak air bebas minyak atsiri, dan minyak atsiri rimpang segar Alpinia galanga (L.) Willd. Penghambatan aktivitas xantin oksidase ditentukan dengan cara mengukur kadar asam urat yang terbentuk karena reaksi antara substrat (xantin) dengan enzim (xantin oksidase), dibandingkan dengan reaksi antara substrat (xantin) dengan enzim (xantin oksidase) yang ditambahkan sampel menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 284 nm. Ekstrak etanol memiliki aktivitas penghambatan paling besar pada konsentrasi 100 µg/mL yaitu 16,28 ± 1,23 (%). Nilai IC??ekstrak etanol adalah 669,70 µg/mL, sedangkan allopurinol memiliki IC??sebesar 1,54 µg/mL. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa rimpang segar lengkuas (Alpinia galanga (L.) Willd.) yang digunakan secara tradisional memiliki aktivitas penghambatan xantin oksidase, sehingga dapat dikatakan ada keselarasan antara hasil uji dengan penggunaan tradisional sebagai antinyeri sendi.