Berdasarkan data kerugian yang diperoleh dari situs JakSafe dengan periode Januari
2016 s.d. Februari 2018, besar kerugian banjir sangatlah bervariasi dengan kerugian
terendah untuk suatu peristiwa banjir adalah sekitar 188 juta Rupiah, sementara
yang tertinggi adalah sekitar 670 milyar Rupiah. Besar kerugian yang sangat
beragam tentunya akan berpengaruh terhadap strategi mitigasi banjir, khususnya
di DKI Jakarta. Pada Tugas Akhir ini, digunakan model aggregate loss untuk
memodelkan kerugian peristiwa banjir. Karena keterbatasan data kerugian banjir,
diperlukan modifikasi terhadap model aggregate loss dengan menggunakan data
curah hujan. Modifikasi ini akan membuat model kerugian pada suatu bulan akan
bergantung pada nilai curah hujannya. Selain itu, perlu diketahuibahwa kerugian
total suatu peristiwa banjir merupakan akumulasi dari kerugian beberapa sektor.
Kerugian masing-masing sektor ini mempunyai persentase yang berubah-ubah
untuk setiap kejadian banjirnya. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah ini adalah dengan menggunakan vector autoregression.
Sebagai hasil akhir, akan diperoleh nilai cadangan total beserta rincian cadangan
untuk masing-masing sektor untuk satu tahun kedepan.