digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

OKSIDASI GLUKOSA MENJADI ASAM FORMAT Oleh Virdi Chaerusani NIM: 23019001 (Program Studi Magister Teknik Kimia) Asam format, yang masih sangat sedikit diproduksi di Indonesia, merupakan zat yang memiliki banyak manfaat. Di masa depan, manfaat paling utama asam format adalah sebagai zat penyimpan hidrogen. Asam karboksilat terkecil ini dapat dihasilkan dari proses oksidasi glukosa, suatu bahan mentah terbarukan yang sumber utamanya adalah pati dan, yang akan tersedia berlimpah dan murah di masa depan, selulosa. Penelitian yang dilakukan oleh Isbell dkk (1973) sudah membuktikan bahwa, pada kondisi basa dan temperatur 0oC, 1 mol glukosa dapat dikonversi secara kuantitatif menjadi 6 mol asam format dengan oksidator hidrogen peroksida. C6H12O6 + 6 H2O2 ???? 6 HCOOH + 6 H2O Karena hidrogen peroksida merupakan reagen yang mahal, maka perlu dilakukan upaya untuk membangkitkan langsung hidrogen peroksida didalam larutan campuran reaksi melalui injeksi oksigen udara dibantu dengan katalis. Katalis yang digunakan dalam penelitian ini adalah katalis kombinasi ion tembaga, yang dikenal mampu mengaktifkan oksigen udara, dan mangan, yang dikenal mampu mencegah terbentuknya spesies-spesies oksigen yang terlalu reaktif. Variabel faktor yang diteliti pengaruhnya adalah nisbah molar katalis terhadap glukosa 1% dan 3%, temperatur 25oC dan 75oC dan waktu reaksi 4 dan 8 jam. Percobaan dilakukan pada kondisi basa. Reaksi dilakukan di dalam reaktor berupa labu leher tiga yang dilengkapi dengan kondensor dan termometer. Analisis hasil reaksi dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan katalis perak. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode titrasi iodometri. Kondisi reaksi yang menghasilkan perolehan asam format lebih tinggi adalah pada temperatur 25oC dan waktu reaksi 4 jam dengan perbandingan mol tembaga terhadap mangan di dalam katalis 1:1000. Perolehan asam format yang didapat sebesar 46,02% dengan konversi glukosa 64,18%.