digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2021 TS TK Merymistika Yufrani Afred 23018030 bab1.pdf?_
EMBARGO  2027-06-03 

2021 TS TK Merymistika Yufrani Afred 23018030 bab2.pdf?_
EMBARGO  2027-06-03 

2021 TS TK Merymistika Yufrani Afred 23018030 bab3.pdf?_
EMBARGO  2027-06-03 

2021 TS TK Merymistika Yufrani Afred 23018030 bab4.pdf?_
EMBARGO  2027-06-03 

2021 TS TK Merymistika Yufrani Afred 23018030 bab5.pdf?_
EMBARGO  2027-06-03 

Disinfection byproducts (DbP) adalah mikro polutan organik, yang terbentuk selama disinfeksi air. Karena efek toksisitasnya dalam kisaran konsentrasi ?g / L, DbP harus dihilangkan untuk menjamin kualitas air. Teknologi membran merupakan metode yang menjanjikan dalam pemisahan skala molekular. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan teknologi dan material membran serta tantangan dan prospeknya dalam pemisahan DbP. Berdasarkan kajian, membran filtrasi antara lain reverse osmosis (RO), nanofiltrasi (NF), ultrafiltrasi (UF), dan forward osmosis (FO) telah dikembangkan untuk pemisahan DbP. Mekanisme pemisahannya didominasi oleh efek halangan sterik dan elektrostatik. Membran katalitik seperti Nanoparticlecatalytic membrane reactor (Np-CMR) juga telah diaplikasikan untuk degradasi DbP melalui reaksi reduksi, yang secara simultan membentuk asam organik. Secara umum, kinerja membran untuk penyisihan atau degradasi DbP berkisar antara 40-100%. Namun, pengembangan membran masih memiliki beberapa tantangan seperti ketidakseimbangan antara permeabilitas dan selektifitas, fouling, dan biaya operasional. Hal ini menstimulasi pengembangan membran dengan karakteristik superhidrofilik dan defect-free. Polimer hidrofilik dan nanomaterial seperti metal oksida, aquaporin, graphene oxide (GO), dan metal organic framework (MOF) telah digunakan sebagai bahan aditif. Berdasarkan data, laju penyisihan atau degradasi DbP dari membran termodifikasi lebih tinggi 30-50% dibandingkan membran tanpa modifikasi. Selanjutnya, prospek pengembangan membran dengan nanomaterial nanosheet (ketebalan <100nm dan nanoporous) dapat dipertimbangkan. Selain itu, kemampuan membran Np-CMR untuk memproduksi asam organik memberikan wawasan metode baru untuk reuse air limbah terkontaminasi DbP.