digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Anissa Dinar Prihatina
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Anissa Dinar Prihatina
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Anissa Dinar Prihatina
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Anissa Dinar Prihatina
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Anissa Dinar Prihatina
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Meski berperan penting bagi pertumbuhan berbagai industri lainnya, industri baja terus mengalami kemerosotan yang mengkhawatirkan. Setelah kondisi keuangan yang kuat di pertengahan tahun 2000-an, kinerja keuangan industri baja terus memburuk hingga beberapa tahun terakhir. Menurut laporan OECD tentang kesehatan keuangan industri baja, keuangan industri baja telah menyentuh level yang sangat lemah, mendekati situasi kritis di akhir 1990-an dan awal 2000-an. Laporan tersebut menyatakan bahwa profitabilitas operasi rata-rata berada di bawah level berkelanjutan, dan lebih banyak perusahaan yang mengandalkan hutang jangka pendek. Sementara kinerja sangat bervariasi di seluruh perusahaan, sejumlah kecil perusahaan tetap tangguh (Silva, de Carvalho, 2017). Di tahun 2015 – 2016 harga komoditas baja mencapai titik terendah sebagai dampak dari kelebihan suplai kronis dan penurunan ekonomi global. Meski lambat, kondisi industri baja bergerak membaik di tahun 2018 dan 2019, sebelum akhirnya kembali terguncang dan menemui jalan buntu akibat pandemik COVID-19 yang melemahkan dunia. Lingkungan eksternal industri baja sangat fluktuatif dan rangkaian krisis membuktikan bahwa penurunan ekonomi global cenderung melanda industri baja lebih dari sektor lainnya. PT Krakatau Posco sebagai salah satu pemain di kancah industri baja global menyadari bahwa untuk mampu bertahan dan tumbuh di tengah kondisi eksternal yang penuh ketidakpastian, Perusahaan harus dapat mengembangkan keunggulan daya saing berkelanjutan. Daya saing menjadi kunci penting untuk memenangkan persaingan. Sebagai perusahaan joint venture, PT Krakatau Posco mendapatkan keuntungan baik dalam bentuk aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) dari kedua perusahaan induk. Pengetahuan menjadi salah satu aset tidak berwujud yang menjadi modal utama bagi Perusahaan untuk mencapai keunggulan daya saing yang berkelanjutan. Selama sepuluh tahun sejak berdirinya, PT Krakatau Posco menerapkan proses manajemen pengetahuan yang terfragmentasi dimana unit-unit di dalam organisasi membangun fondasi manajemen pengetahuan secara terisolasi. Berbagai program dan inisiatif manajemen pengetahuan yang menonjol lahir dari unit-unit kerja tanpa saling terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rencana strategis integrasi manajemen pengetahuan di KRAKATAU POSCO dengan menjawab dua pertanyaan penelitian. Dengan kerangka kerja Organisasi Produktivitas Asia, penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis kesenjangan strategis dan kesenjangan pengetahuan melalui pengukuran tingkat kesiapan manajemen pengetahuan. Penelitian ini memanfaatkan beberapa perangkat analisa strategi, antara lain analisis PESTEL, Porter’s five force, McKinsey 7s, VRIO, dan TOWS matrix untuk menilai lingkungan eksternal dan internal PT Krakatau Posco. Kemudian diusulkan rencana implementasi strategis manajemen pengetahuan terintegrasi yang meliputi visi dan misi manajemen pengetahuan, strategi Manajemen Pengetahuan, scorecard manajemen pengetahuan dan rencana implementasi manajemen pengetahuan. Fokus dari solusi bisnis penelitian ini adalah integrasi manajemen pengetahuan yang berfokus pada empat akselerator, yaitu kepemimpinan, manusia, teknologi, dan proses. Di bawah usulan Knowledge Management IMPACT (Improvement, empowerment, and action) FOR INOVATION program, terdapat empat inisiatif manajemen pengetahuan yang dirancang untuk memaksimalkan kapabilitas inovasi dan mencapai keunggulan kompetitif dan ketahanan. Empat inisiatif utama adalah komitmen kepemimpinan terhadap manajemen pengetahuan, pemberdayaan sumber daya manusia, sistem informasi yang kuat untuk aksi manajemen pengetahuan, dan sistem kerja proyek-sentris untuk perbaikan. Berbagai alat dan teknik manajemen pengetahuan kemudian diusulkan untuk memastikan keberhasilan setiap inisiatif.