BAB 1 Halim Fauzan Edher
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Halim Fauzan Edher
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Halim Fauzan Edher
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Halim Fauzan Edher
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Halim Fauzan Edher
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Halim Fauzan Edher
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Kegiatan penambangan batubara bawah tanah memiliki risiko yang besar. Salah satu risiko
terbesar dalam kegiatan ini adalah ledakan tambang yang umumnya terjadi karena adanya
emisi gas metana yang melebih batas aman, sehingga konsentrasi gas metana di bawah
tanah harus dijaga. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengetahui distribusi gas
di sepanjang terowongan agar dapat diketahui daerah berbahaya yang memiliki konsentrasi
gas metana yang tinggi.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan gas metana (99,9% volume) yang dialirkan
pada model panel penambangan batubara metode retreating longwall (skala 1:30 terhadap
dimensi terowongan di lapangan). Dalam penelitian ini dilihat bagaimana karakteristik
penyebaran gas metana pada panel penambangan retreating longwall. Selain itu pada
penelitian ini juga didapat nilai koefisien difusi yang menunjukan tingkat persebaran
metana dalam satuan luas area per satuan waktu dengan menggunakan persamaan Taylor
(1954) untuk hitungan analitik dan menggunakan data grafik hasil percobaan.
Analisis data konsentrasi menunjukkan bahwa konsentrasi gas terbesar (96899,39 ppm)
terdeteksi pada wilayah goaf yang cenderung untuk memerangkap gas. Pada daerah front
penambangan, gas metana dapat terdispersi dengan baik karena berada pada daerah yang
dialiri oleh udara. Pada daerah belokan 90o, didapatkan adanya turbulensi aliran udara yang
cukup besar sehingga menyebabkan gas metana tidak terdistribusi secara merata.
Akumulasi gas metana pada titik pengamatan akan berbanding lurus dengan laju injeksi
gas metana dan berbanding terbalik dengan kecepatan aliran udara pada front
penambangan. Untuk nilai bilangan Reynolds diantara 9995,64-18325,34 didapatkan
hubungan bilangan Reynolds dengan koefisien difusi gas metana berupa persamaan
Re=0,3141.exp(7.10-5.E).