digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2005_TS_PP_DIRGANTARI_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak: Penetapan Kota Pelabuhanratu sebagai lbukota Kabupaten Sukabumi menjadikan Pelabuhanratu sebagai kota yang memiliki potensi untuk berkembang dengan pesat. Sejalan dengan perkembangan tersebut akan diikuti dengan tuntutan peningkatan kebutuhan air. Untuk dapat mengelola alokasi air menurut prioritas, keadilan dan efisiensi, maka dilakukan simulasi alokasi air sungai Citepus dan Citarik dalam rangka memenuhi kebutuhan air kota Pelabuhanratu dengan menggunakan program komputer Water Resources Management Model (WRMM) Simulasi aloksi air ini terdiri dari beberapa alternatif (skenario), yaitu : pasok air dari sungai Citepus (kondisi saat ini dan masa mendatang); Pasok air dari sungai Citepus dengan alternatif pembangunan waduk dan Pasok air dari sungai Citarik (kondisi saat ini dan masa mendatang). Ketesediaan air sungai Citepus pada kondisi debit aliran sangat kering (Q 90 %) sebesar 0,731 m3/detik, dimana kebutuhan air Kota Pelabuhanratu pada tahun 2005 sebesar 0,484 m3/detik masih dapat terpenuhi. Pasok air dari sungai Citepus akan mengalami kekurangan air pada tahun 2025. Alternatif penanggulangan kekurangan tersebut antara lain, pembangunan waduk di DAS Citepus atau pasok air dari sungai Citarik. Ketersediaan air sungai Citarik pada kondisi debit alkali sangat kering (Q 90 %) adalah 5,951 m3ldetik, dimana kebutuhan air bagi Pelabuhanratu sampai 2030 dapat terpenuhi. Kehandalan pasok air sungai Citepus untuk kota Pelabuhanratu pada tahun 2002 sebesar 80 % dan untuk tahun-tahun selanjutnya menurun terus hingga pada tahun 2030 kehandalannya mendekati 72 %. Kehandalan pasok air sungai Citarik pada tahun 2002 sebesar 94,01 % yang juga mengalamai penurunan pada kurun waktu selanjutnya, yaitu sebesar 92,01 % pada tahun 2030.