digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Danny Hermawan
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Danny Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Danny Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Danny Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Danny Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Danny Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Danny Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Danny Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya yaitu batubara. Batubara dimanfaatkan untuk keperluan bahan bakar PLTU hingga industri kokas. Industri penambangan batubara di Indonesia saat ini telah banyak mengalami perkembangan. Salah satu perusahaan tambang besar di Indonesia adalah PT. Arutmin Indonesia Tambang Senakin. Proses penambangan yang dilakukan PT. Arutmin Indonesia Tambang Senakin menggunakan kombinasi dua alat yaitu alat gali-muat dan alat angkut. Kombinasi dengan efisiensi alat paling tinggi digunakan untuk mencapai hasil optimal. Salah satu cara untuk mengetahui kombinasi alat gali-muat dengan alat angkut bekerja dengan baik dengan menggunakan faktor keserasian. Nilai faktor keserasian paling ideal adalah bernilai satu, namun pada kondisi aktual nilai tersebut sulit untuk dicapai. Salah satu penyebab muncul karena jumlah penggunaan alat angkut batubara yang berlebih sehingga menimbulkan antrian alat angkut batubara di area penambangan. Optimasi perlu dilakukan dalam upaya mencapai target produksi harian perusahaan dengan biaya minimum dan faktor keserasian mendekati ideal. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan rekomendasi jumlah alat angkut batubara hasil optimasi yang digunakan pada kegiatan operasi penambangan sehingga mengurangi munculnya antrian. Optimasi dihitung menggunakan program linier metode Simpleks dan optimasi lanjutan menggunakan integer programming metode Branch and Bound yang menghasilkan jumlah alat angkut dalam bilangan bulat dengan biaya alat angkut minimum. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh alternatif penyesuaian jumlah alat angkut menjadi 10 unit Hino 500 FM 260 JD dan 1 unit Sany SYZ323CR-8. Kombinasi tersebut mampu menghasilkan faktor keserasian sebesar 0,87 dan mencapai target produksi perusahaan hingga 300,63 ton batubara. Total biaya yang perlu dikeluarkan dari kombinasi tersebut minimal Rp 3.522.463,63 setiap jamnya.