2021 TA PP SINGGIH CAHYO JADMIKO 1.pdf)u
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan budaya ke arah modernitas seringkali mengabaikan tradisi yang sifatnya
esesnsial dan fundamental. Salah satu tradisi yang penting untuk tetap dilestarikan ialah
tradisi lisan berupa dongeng maupun folklore anak. Pewarisan nilai folklore ini dapat
diaktualisasikan lewat berbagai media, terutama keramik. Melalui media ini, sesuai dengan
taksonomi Bejamin S. Bloom di mana dalam prosesnya berbagai aspek kognitif, motorik,
serta psikomotorik dapat terpenuhi. Penulis pun ingin melihat bagaimana tradisi lisan
(folklore) anak dapat diturunkan dengan media alternatif pendamping berupa keramik.
Folklore yang coba diangkat dalam penelitian ini ialah Timun Mas. Dalam upaya memahami
dan menginterpretasikan folklore tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Data diperoleh lewat studi literatur dan studi eksplorasi. Penulis memperhatikan analisis
unsur intrinsik dalam cerita sebagai landasan penciptaan karya keramik. Analisis semiotik
juga dipertimbangkan untuk menginterpretasikan tanda dalam alur cerita. Selanjutnya,
analisis taksonmi Bloom pun coba diterapkan untuk melihat tahap perkembangan folklore
Timun Mas. Hasilnya diperoleh beberapa identifikasi tokoh, fisik, maupun perwatakan yang
menyertai tokoh-tokoh sentral dalam cerita, seperti Timun Mas, Mbok Randha, dan Buto Ijo.
Dalam cerita tersebut, Timun Mas dan Mbok Randa hadir sebagai tokoh protagonis,
sedangkan Buta Ijo sebagai tokoh antagonis yang berkuatan magis dan hendak menyantap
Timun Mas. Alur cerita yang maju telah memudahkan penulis untuk memvisualisasikan
cerita dengan runut. Dalam menciptakan karya, setelah tahap pengolahan visual tokoh maka
penulis beranjak pada tahap storyboard, yaitu untuk menyederhanakan alur cerita. Terakhir,
penulis menambahkan referensi visual untuk menghidupkan cerita. Proses-proses ini dibentuk
untuk memperoleh pemaknaan yang komprehensif serta menciptakan karya sebagai media
bercerita yang efektif dan efisien.