digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Gemma Pramuditho Apriliano
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Gemma Pramuditho Apriliano
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Gemma Pramuditho Apriliano
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Gemma Pramuditho Apriliano
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Gemma Pramuditho Apriliano
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Gemma Pramuditho Apriliano
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Gemma Pramuditho Apriliano
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Gemma Pramuditho Apriliano
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

parameter utama dalam penentuan jumlah alat dan target produksi serta parameter untuk melihat apakah alat tersebut sudah bekerja dengan maksimal. Namun, pada sebuah perencanaan dan perhitungan teoretis setiap alat dianggap memiliki efisiensi yang sama padahal dalam pelaksanaannya setiap alat memiliki efisiensinya masing-masing dengan adanya pengaruh faktor terkontrol dan tidak terkontrol. Perbedaan antara perhitungan teoretis saat perencanaan dengan kondisi aktual di lapangan menyebabkan terjadinya femonema bunching effect sehingga alat tidak bekerja maksimal. Bunching effect adalah kecenderungan alat angkut bergerak bersamaan karena perbedaan efisiensi setiap alat, disebabkan oleh faktor terkontrol dan tidak terkontrol. Akibat bunching effect, proses penambangan yang dilakukan pada PT XYZ masih belum efektif dan efisien, khususnya kegiatan pemuatan dan pengangkutan material dari loading point menuju dumping point. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan optimasi agar proses penambangannya menjadi lebih efektif dan efisien. Optimasi merupakan proses menjadikan sesuatu keluaran menjadi lebih efektif dan efisien. Jika optimasi merupakan proses, maka hasil dari optimasi merupakan proses penambangan yang telah menjadi lebih efektif dan efisien dengan meminimalkan biaya dan memaksimalkan hasil produksi. Metode yang digunakan dalam pengoptimasian pada penelitian ini adalah program linear. Batasan lokasi pengamatan berada pada rute pengangkutan dari loading point T03 menuju dumping point TD11 dan dari loading point T03 menuju dumping point TD11. Jenis dump truck yang diamati adalah CAT 777D dengan kapasitas nyata 80 ton dan CAT 785C dengan kapasitas teoretis 120 ton. Sedangkkan shovel yang diamati adalah Hitachi EX-1900 dengan bucket capacity 12 m3. Pada penelitian ini digunakan 2 alternatif skenario, dengan kombinasi jenis dump truck yang berbeda, dengan tujuan untuk menghasilkan biaya pengangkutan dan penggalian-pemuatan yang paling minimum dengan nilai match factor yang paling ideal dan nilai bunching time paling rendah. Pada skenario 1, digunakan dump truck jenis CAT 785C dan shovel Hitachi EX-1900. Pada skenario 2, digunakan dump truck jenis CAT 777D dan shovel Hitachi EX-1900. Dari hasil analisis menunjukkan, skenario 1 memberikan biaya pengangkutan dan penggalian-pemuatan paling minimum dengan jumlah produksi per hari yang lebih maksimum. Skenario 1 menghasilkan biaya pengangkutan dan penggalian-pemuatan sebesar $ 0,649/ton dengan total produksi 31.882,48 ton/hari, serta nilai bunching time pada rute 1 sebesar 0,24 menit/siklus dan pada rute 2 sebesar 0,25 menit/siklus.