Latar belakang dan tujuan: Melanin merupakan suatu pigmen yang disekresikan
oleh sel melanosit di lapisan basal dari epidermis. Pigmen ini diketahui memiliki fungsi
penting dalam melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet dan radikal bebas. Agen
pemutih kulit yang beredar saat ini sering menimbulkan efek samping seperti iritasi
kulit dan depigmentasi permanen. Pemanfaatan senyawa bahan alam yang memiliki
aktivitas sebagai antimelanogenesis dipercaya dapat mengatasi permasalahan agen
pemutih kulit saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mencari ekstrak tumbuhan yang
memiliki efek penghambatan melanin dengan memperhatikan batas maksimal
konsentrasi non-toksik pada embrio ikan zebra. Metode: Penelitian ini mengunakan
tujuh jenis tumbuhan yaitu Curcuma longa Val.; Curcuma xanthorrhiza Roxb;
Curcuma heyneana Val.; Allium sativum L.; Allium cepa L.; Camellia sinensis L.; dan
Garcinia mangostana L. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan
pelarut metanol. Pengujian aktivitas antimelanogenesis dilakukan menurut publikasi
sebelumnya dengan beberapa modifikasi. Hasil: Dari pengamatan didapatkan bahwa
dua ekstrak uji yaitu ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan temu
giring (Curcuma heyneana) memiliki efek toksik pada embrio ikan zebra di semua
konsentrasi uji (12,5-500 ppm). Semua ekstrak uji yang tersisa umumnya menunjukkan
penurunan kadar melanin dengan kategori sedang (10-49%). Sementara itu, ekstrak
daun teh memiliki potensi aktivitas antimelanogenesis paling kuat dan aman dengan
IC50 yaitu 121,26 ppm.