digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar belakang dan tujuan: Melanin merupakan suatu pigmen yang disekresikan oleh sel melanosit di lapisan basal dari epidermis. Pigmen ini diketahui memiliki fungsi penting dalam melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet dan radikal bebas. Agen pemutih kulit yang beredar saat ini sering menimbulkan efek samping seperti iritasi kulit dan depigmentasi permanen. Pemanfaatan senyawa bahan alam yang memiliki aktivitas sebagai antimelanogenesis dipercaya dapat mengatasi permasalahan agen pemutih kulit saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mencari ekstrak tumbuhan yang memiliki efek penghambatan melanin dengan memperhatikan batas maksimal konsentrasi non-toksik pada embrio ikan zebra. Metode: Penelitian ini mengunakan tujuh jenis tumbuhan yaitu Curcuma longa Val.; Curcuma xanthorrhiza Roxb; Curcuma heyneana Val.; Allium sativum L.; Allium cepa L.; Camellia sinensis L.; dan Garcinia mangostana L. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Pengujian aktivitas antimelanogenesis dilakukan menurut publikasi sebelumnya dengan beberapa modifikasi. Hasil: Dari pengamatan didapatkan bahwa dua ekstrak uji yaitu ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan temu giring (Curcuma heyneana) memiliki efek toksik pada embrio ikan zebra di semua konsentrasi uji (12,5-500 ppm). Semua ekstrak uji yang tersisa umumnya menunjukkan penurunan kadar melanin dengan kategori sedang (10-49%). Sementara itu, ekstrak daun teh memiliki potensi aktivitas antimelanogenesis paling kuat dan aman dengan IC50 yaitu 121,26 ppm.