digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ghina Rafiasti Wulandari
PUBLIC yana mulyana

COVER Ghina Rafiasti Wulandari
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Ghina Rafiasti Wulandari
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Ghina Rafiasti Wulandari
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Ghina Rafiasti Wulandari
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Ghina Rafiasti Wulandari
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Ghina Rafiasti Wulandari
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Ghina Rafiasti Wulandari
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Ghina Rafiasti Wulandari
PUBLIC yana mulyana

Hepatitis B menjadi salah satu penyakit yang menjadi isu global. Vaksin hepatitis B yang diberikan dengan injeksi intramuskular dapat secara efektif mencegah penyakit ini. WHO mendorong pengembangan vaksin Hepatitis B oral untuk menyederhanakan proses transportasi, distribusi, dan administrasi terutama di negara dengan pendapatan rendah (Low Income Country (LIC)). Hal ini juga bertujuan untuk memfasilitasi imunisasi efektif dalam mencegah Hepatitis B yang ditransmisikan secara seksual. Untuk meningkatkan imunogenisitas dan mencegah degradasi pada saluran cerna, dilakukan strategi alternatif sistem penghantaran yaitu nanopartikel HBsAg melalui sistem penghantaran oral menggunakan adjuvan. Ekstrak kelor (Moringa oleifera Lam.) dengan konsentrasi 10, 50, dan 100 µg/mL digunakan sebagai adjuvan dalam pembuatan nanopartikel HBsAg 10 µg/mL. Nanopartikel dibuat melalui metode gelasi ionik menggunakan polimer kitosan dan cross linker natrium tripolifosfat (STPP). Nanopartikel memiliki ukuran 160-240 nm dan potensial zeta positif 27-34 mV. Efisiensi penjeratan menunjukkan bahwa 86-91% HBsAg dan 86-93% ekstrak kelor terjerat di dalam nanopartikel. Nanopartikel kemudian disalut menggunakan polimer salut enteric natrium alginat, Eudragit FS30D, Eudragit S100, dan poloksamer. Nanopartikel dikarakterisasi melalui ukuran, potensial zeta, efisiensi penjeratan, dan pelepasan. Uji imunogenisitas nanopartikel salut dilakukan secara in vivo dan respon imun yang dihasilkan dievaluasi. Respon imun ditentukan dengan mengukur end point titre (EPT) IgG yang dihasilkan pada hari ke-7 dan hari ke-38 menggunakan ELISA. Berdasarkan uji in vivo periode 1 konsentrasi ekstrak kelor yang menunjukkan nilai EPT terbaik adalah 50 µg/mL dan dilanjutkan dengan uji in vivo periode 2 dengan menggunakan nanopartikel terpisah. Hasil respon imun periode 2 menunjukkan bahwa nanopartikel HBsAg dan nanopartikel MO yang diberikan secara terpisah dengan jeda 1 jam menggunakan polimer salut enterik natrium alginat dan EU- FS30D memberikan nilai EPT terbaik. Formula tersebut memiliki peningkatan EPT yang signifikan (p<0,01) dibandingkan dengan nanopartikel HBsAg salut natrium alginat. Hal ini menunjukkan bahwa nanopartikel HBsAg dan ekstrak M. oleifera merupakan formulasi yang potensial untuk pengembangan vaksin oral.