digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Annisa Pratiwi Gunawan
PUBLIC yana mulyana

COVER Annisa Pratiwi Gunawan
PUBLIC yana mulyana

BAB 1 Annisa Pratiwi Gunawan
PUBLIC yana mulyana

BAB 2 Annisa Pratiwi Gunawan
PUBLIC yana mulyana

BAB 3 Annisa Pratiwi Gunawan
PUBLIC yana mulyana

BAB 4 Annisa Pratiwi Gunawan
PUBLIC yana mulyana

BAB 5 Annisa Pratiwi Gunawan
PUBLIC yana mulyana

BAB 6 Annisa Pratiwi Gunawan
PUBLIC yana mulyana

PUSTAKA Annisa Pratiwi Gunawan
PUBLIC yana mulyana

Enzim DNA polimerase merupakan salah satu reagen utama pada Polymerase Chain Reaction (PCR) karena peran utamanya dalam mensintesis untaian DNA baru. Enzim ini dapat digunakan pada PCR maupun quantitative PCR (qPCR). Salah satu ezim DNA polimerase yang digunakan dalam PCR adalah DNA polimerase dari Thermus thermophilus (DNA pol Tth). DNA pol Tth memiliki aktivitas eksonuklease 5’?3’dan tidak memiliki aktivitas eksonuklease 3’?5’ (proof reading rendah). Walaupun demikian, penggunaan DNA pol jenis ini cukup tinggi dan di Indonesia masih diimpor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimal dalam overproduksi dan pemurnian serta melakukan uji aktivitas DNA pol Tth yang diproduksi secara rekombinan di Escherichia coli. Overproduksi DNA pol Tth rekombinan pada E. coli BL21-CodonPlus (DE3)-RIPL (E. coli BL21(DE3)-RIPL) dioptimasi dengan penggunaan media (Luria-Bertani (LB) dan Terrific broth (TB)), suhu (25 dan 37°C), dan waktu induksi (3 dan 20 jam). Protein hasil overproduksi dikarakterisasi menggunakan analisis SDS-PAGE. Pemurnian dilakukan dengan resin Ni-NTA dan dilakukan optimasi konsentrasi imidazol pada larutan pengelusi. Uji aktivitas dilakukan dengan metode PCR dan qPCR. Hasil overproduksi menunjukkan kondisi optimal pada media LB, dan induksi IPTG dengan konsentrasi akhir 0,1 mM selama 20 jam pada 25°C. Protein murni didapatkan lebih banyak dari hasil produksi pada 25°C dengan konsentrasi imidazol pada larutan pengelusi sebesar 100 –500 mM. Uji aktivitas polimerisasi terhadap enzim DNA pol Tth memberikan hasil positif dan menunjukkan bahwa enzim tersebut dapat digunakan untuk deteksi molekular dengan metode PCR konvensional dan qPCR dengan cetakan DNA.