digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC karya

Abstrak
PUBLIC karya

Abstract
PUBLIC karya

Lembar Pengesahan
Terbatas karya
» ITB

BAB I
Terbatas karya
» ITB

BAB II
Terbatas karya
» ITB

BAB III
Terbatas karya
» ITB

BAB IV
Terbatas karya
» ITB

BAB V
Terbatas karya
» ITB

Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresikan oleh kelenjar mammae pada binatang mamalia betina untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi anaknya. Di dalam sekitar satu gelas susu sapi (220 ml), terdapat sekitar 122 kalori, 4,8 gram lemak, 115 miligram sodium, 12 gram karbohidrat, 12 gram gula, 8 gram protein, dan 293 kalsium. Segelas susu mengandung sekitar 4% kandungan berat lemak. Selain itu, beberapa jenis susu secara alami atau diproses untuk memiliki kadar lemak lebih rendah, seperti susu tanpa lemak (0%) dan susu rendah lemak (1-2%). Secara garis besar, lebih dari setengah lemak yang terkandung di dalam susu adalah lemak jenuh. Lemak jenuh merupakan jenis lemak yang umumnya berasal dari hewan, seperti daging unggas, daging merah, dan produk susu. Tingginya asupan dan kadar asam lemak jenuh berimplikasi terhadap peningkatan low density lipoprotein (LDL) kolesterol darah. LDL selanjutnya menumpuk pada dinding pembuluh darah yang menimbulkan penyempitan pembuluh darah sehingga lemak jenuh berisiko tinggi terhadap aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler. Hal ini menyebabkan pentingnya mengontrol asupan lemak yang dikonsumsi. Salah satu sumber lemak yang penting untuk dikontrol asupannya adalah susu. Dalam tugas akhir ini dilakukan perancangan dan realisasi alat pengukur kadar lemak pada susu. Alat yang dirancang menampilkan tegangan dari fotodioda yang menangkap cahaya dari LED yang telah dilewatkan pada cairan yang akan diukur. Prinsip kerja alat ini adalah cahaya dari LED dengan panjang gelombang yang sesuai dengan profil spektrum transmitansi lemak melewati kuvet yang berisi cairan susu yang mengandung lemak. Kemudian, cahaya yang melewati kuvet tersebut akan ditangkap oleh fotodioda. Fotodioda yang menangkap cahaya akan menghasilkan suatu nilai tertentu, tergantung kadar lemak yang terdapat pada susu. Nilai dari fotodioda kemudian dikonversi menjadi tegangan dan ditampilkan pada display OLED yang tersambung pada ADC. Hasil pengujian menunjukkan nilai tegangan yang ditampilkan berbanding terbalik dengan persentase lemak pada susu. Semakin tinggi kadar lemaknya, semakin rendah intensitas sinar yang ditangkap oleh fotodioda. Rendahnya intensitas sinar yang ditangkap oleh fotodioda menyebabkan tegangan yang dihasilkan semakin rendah. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai non-linear utuk kondisi tertentu, sehingga diperlukan prediksi lebih lanjut menggunakan Machine Learning.