BAB 1 Febiandra Eka Chrismana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Febiandra Eka Chrismana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Febiandra Eka Chrismana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Febiandra Eka Chrismana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
ABSTRAK Febiandra Eka Chrismana
PUBLIC Resti Andriani
PUSTAKA Febiandra Eka Chrismana
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Yttrium Iron Garnet (YIG) merupakan salah satu jenis material ferit garnet yang
biasa diaplikasikan dalam teknologi telekomunikasi terutama sebagai bahan untuk
sirkulator yang terpasang dalam rangkaian sistem telekomunikasi. Parameter
utama dalam menentukan kinerja YIG sebagai sirkulator adalah karakteristik
magnetik berupa magnetisasi, magnetisasi jenuh, dan koersivitas serta respon
terhadap gelombang mikro berupa insertion loss. Untuk mendapatkan YIG
dengan karakteristik yang diinginkan maka diperlukan sebuah perlakuan khusus
pada saat fabrikasi salah satunya adalah dengan menambahkan material doping.
Pada studi ini dipelajari pengaruh penambahan doping berupa ion gadolinium
(Gd) dan cerium (Ce) terhadap karakteristik magnetik serta respon gelombang
mikro dari YIG yang akan diamati melalui hasil uji Vibrating Sample
Magnetometer (VSM). Selain itu dipelajari pula efek dari penambahan doping
terhadap pembentukan senyawa YIG yang akan diamati melalui hasil X-ray
Diffraction (XRD). Variasi doping dibedakan menjadi tiga jenis yaitu dua doping
tunggal Gd dan Ce serta satu doping ganda Gd-Ce, lalu akan dibandingkan
pengaruh dari ketiga variasi doping tersebut terhadap karakteristik magnetiknya.
Nilai dari insertion loss dipelajari melalui hubungannya dengan nilai magnetisasi
jenuh, dimana semakin rendah nilai magnetisasi jenuhnya akan menghasilkan
nilai insertion loss yang rendah pula. Perbandingan data dilakukan dengan
membandingkan lima paper penelitian yang berbeda yang membahas mengenai
pengaruh doping terhadap karakteristik magnetik YIG.
Hasil penelitian dari beberapa jurnal ilmiah menunjukkan bahwa penambahan
doping tunggal berupa ion gadolinium dapat menurunkan nilai magnetisasi
jenuhnya dari 25 emu/g pada x = 0 hingga mencapai 13 emu/g pada x = 0,25.
Penambahan doping tunggal berupa ion cerium dapat meningkatkan nilai
magnetisasi jenuh dari 23,4 emu/g pada x = 0 hingga mencapai 25,1 emu/g pada x
= 0,3 g lalu nilai tersebut turun kembali hingga 15,9 emu/g pada komposisi
doping Ce sebesar 0,6. Sedangkan pada penambahan doping ganda terjadi
peningkatan dari 26 emu/g pada komposisi x = 0 dan y = 0 menjadi 28 emu/g
pada komposisi x = 0,1 dan y = 0. Kemudian nilai tersebut turun kembali seiring
dengan meningkatnya komposisi Gd (y) hingga mencapai 19,2 emu/g pada
komposisi x = 0,1 dan y = 1. Sehingga secara keseluruhan penggunaan doping
tunggal Gd paling efektif menurunkan nilai magnetisasi jenuh dan juga nilai
insertion lossnya.