digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arif Hanif Hidayat
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Arif Hanif Hidayat
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Arif Hanif Hidayat
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Arif Hanif Hidayat
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Arif Hanif Hidayat
PUBLIC Alice Diniarti



BAB 5 Arif Hanif Hidayat
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Arif Hanif Hidayat
PUBLIC Alice Diniarti

Geomorfologi tektonik merupakan faktor utama yang mengontrol perkembangan bentuk lahan pada daerah tektonik yang aktif dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sistem sungai dan bentang alam pegunungan. Penelitian geomorfologi tektonik ini berfokus pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Grindulu di Pacitan dan sekitarnya, dengan membagi menjadi 10 Sub-DAS. DAS Grindulu secara administrasi berada di tiga wilayah yakni Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Wonogiri dengan luas 674,90 Km². Seluas 612,36 Km² atau 90,6% DAS ini masuk wilayah administrasi Kabupaten Pacitan yang tersebar dibeberapa kecamatan. Di DAS Grindulu terdapat beberapa sesar besar diantaranya Sesar Grindulu, Sesar Kayuwayang, Sesar Karangrejo dan Sesar Tegalombo. Sesar Grindulu merupakan sesar yang diduga aktif sehingga menjadi dasar penelitian ini. Pergerakan sesar yang ada di DAS Grindulu didominasi sesar berarah barat daya-timur laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis geomorfologi tektonik dari DAS Grindulu, berupa analisis geomorfologi, morfometri, dan sejarah kegempaan. Daerah penelitian dan sekitarnya merupakan bagian dari Zona Pegunungan Selatan bagian timur yang terletak pada zona peralihan antara subduksi Zaman Kapur dengan subduksi Zaman Tersier. Secara geografis daerah penelitian terletak antara 07? 55’ 10’’ LS - 08? 17’ 30’’ LS dan 110? 55’ 10’’ BT - 111? 25’ 10’’ BT. Salah satu metode untuk mengidentifikasi tingkat keaktifan DAS Grindulu adalah dengan menggunakan pendekatan geomorfologi tektonik melalui parameter kuantitatif morfometri. Analisis kuantitatif morfometri yang digunakan untuk mengidentifikasi Indeks Aktivitas Tektonik Relatif (IATR) yaitu, knickpoint, indeks gradien panjang sungai (SL), asimetri DAS (AF), hipsometri integral dan kurva hipsometri (HI), rasio lebar lantai lembah-tinggi lembah (Vf), dan bentuk DAS (Bs). Semua parameter dikombinasikan dengan data geologi meliputi sebaran batuan, topografi, dan struktur geologi di daerah penelitian, sehingga menghasilkan peta kuantitatif aktivitas tektonik relatif pada DAS Grindulu. Berdasarkan hasil dari aktivitas tektonik relatif pada DAS Grindulu, daerah penelitian dapat dibagi dalam tiga kelas; kelas aktivitas tektonik tinggi, kelas aktivitas tektonik sedang, dan kelas aktivitas tektonik rendah. Berdasarkan hasil analisis nilai IATR, DAS Grindulu yang memiliki aktivitas tektonik tinggi adalah Sub-DAS 2, 7, dan 10, menempati 33,57% pada daerah penelitian, untuk aktivitas tektonik sedang adalah Sub-DAS 1, 3, 5, 8, dan 9 menempati 49,28% pada daerah penelitian, sedangkan untuk aktivitas tektonik rendah adalah Sub-DAS 4 dan 6, menempati 17,16% pada daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini secara umum dapat disimpulkan bahwa DAS Grindulu memiliki indeks aktivitas tektonik relatif menengah-tinggi, sehingga diharapkan hasil ini bisa menjadi dasar untuk pertimbangan pengembangan wilayah Pacitan dan sekitarnya.