Kota di Indonesia mengalami pertumbuhan dan perluasan tanpa adanya rencana
kota, begitu pula dengan kota Bandung. Kurang cepatnya penyesuaian rencana
dibandingkan dengan perkembangan kota menimbulkan berbagai masalah, salah
satunya semakin banyaknya kendaraan dan tergesernya posisi pejalan kaki.
Fasilitas pejalan kaki di Indonesia saat ini sangat tidak terperhatikan. Kawasan
Taman Sari merupakan kawasan yang terkena dampak perkembangan kota
tersebut. Kawasan ini tumbuh secara organik dengan jaringan jalan yang
kompleks sehingga sulit jika menilai kualitas ramah pejalan kaki dengan hanya
survei origin destination saja. Oleh karena itu digunakanlah Urban Network
Analysis (UNA). Perangkat UNA memungkinkan desainer, perencana, dan para
pakar transportasi untuk mengukur aksesibilitas dan memprediksi arus pergerakan
non motorized di perkotaan berdasarkan individual trip resolution dari jejaring
yang ada.
Studi yang dilakukan adalah studi desain dengan tujuan memberikan usulan
perancangan jalur pejalan kaki berdasarkan hasil UNA dengan pendekatan
berbasis ramah pejalan kaki. Hasil UNA adalah lima network centrality measure
yaitu reachness, gravity index, betweness, straightness, dan closeness. Hasil dari
analisis berupa potensi dan permasalahan yang akan diselesaikan dalam
perancangan. Studi dengan UNA ini diselaraskan dengan kriteria ramah pejalan
kaki dan aspek elemen rancang kota, sebab indikator hasil dari UNA tidak dapat
berdiri sendiri untuk dapat menginterpretasikan hasil analisisnya. Simulasi
dilakukan pada kawasan Taman Sari yaitu dengan radius 700 meter dari tiga titik
fasilitas utama yaitu ITB, Ciwalk, dan Balubur dengan luasan studi UNA 503,92
hekar. Hasil studi menunjukan UNA dinilai cukup efektif untuk menilai kualitas
lingkungan berbasis ramah pejalan kaki untuk kampung kota yang tumbuh secara
organik. Hasil dari analisis UNA ketika disandingkan dengan elemen rancang
kota adalah Reachness index mempengaruhi elemen tata guna lahan dan intensitas
masa bangunan. Straightness index mempengaruhi sirkulasi pejalan kaki dan
penanda Closseness index mempengaruhi intensitas masa bangunan, sirkulasi
pejalan kaki, dan ruang terbuka. Gravity index mempengaruhi sirkulasi kendaraan
dan parkir.