digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC karya

Abstrak
PUBLIC karya

Abstract
PUBLIC karya

Lembar Pengesahan
Terbatas karya
» ITB

Tugas Akhir
Terbatas karya
» ITB

Gempa bumi merupakan bencana alam dengan jumlah korban jiwa terbanyak dalam tiga dekade terakhir. Sistem komunikasi umum mengalami kegagalan dalam segala bentuk kondisi ekstrem sehingga sistem komunikasi respon bencana gempa bumi perlu dibuat. Studi literatur yang dilakukan menghasilkan kebutuhan sistem komunukasi respon gempa bumi berupa (1) dapat berfungsi segera setelah bencana terjadi; (2) dapat berfungsi penuh selama 72 jam setelah bencana terjadi; (3) dapat mendistribusikan data dengan cepat; (4) dapat mencakup wilayah terdampak bencana seluas mungkin; (5) dapat diakses dengan mudah oleh siapa pun; (6) memiliki daya tampung pengguna yang besar; dan (7) memiliki ketergantungan yang rendah dengan sistem komunikasi dan sistem pendukung sebelum bencana. Beberapa kebutuhan bersifat kontradiktif satu sama lain sehingga perlu dibuat dua sistem yang dapat memenuhi kebutuhan berbeda, Sistem Komunikasi Ad Hoc yang menggunakan aristektur P2P dan protokol berbasis gosip serta Sistem Komunikasi Hybrid yang menggabungkan arsitektur P2P dengan client/server dan protokol IP. Sistem komunikasi Ad Hoc diuji menggunakan metode penelitian literatur dan metode simulasi. Hasil pengujian menunjukkan Sistem Komunikasi Ad Hoc terbukti dapat memenuhi kebutuhan sistem untuk (1) dapat segera diaktifkan karena menggunakan smartphone untuk implementasi, (2) dapat mendistribusikan data dengan kecepatan 0,356 Mbps yang dapat mengakomodasi pertukaran file gambar, (3) dapat mencakup wilayah terdampak bencana seluas 600 m, (4) dapat diakses dengan mudah oleh siapa pun karena dapat diakses dengan perangkat smartphone, (5) memiliki daya tampung pengguna sebesar 49,6 pengguna, dan (6) memiliki ketergantungan yang rendah dengan sistem komunikasi dan sistem pendukung sebelum bencana.