digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA Givanny Maiherlia 1-Abstrak.pdf?
PUBLIC Open In Flip Book Garnida Hikmah Kusumawardana

Sumberdaya air tawar merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi makhluk hidup di bumi yang pada saat ini mulai menjadi kendala di beberapa wilayah. Salah satu alternatif air baku yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kekurangan air tawar ini adalah air laut. Dalam pemanfataan air laut sebagai sumber air tawar telah banyak teknologi desalinasi yang dikembangkan, salah satunya adalah teknologi desalinasi dengan menggunakan solar still. Teknologi ini dapat memurnikan air laut menjadi air tawar dengan menggunakan prinsip distilasi untuk memisahkan kandungan mineral yang ada pada air laut dengan air bersih. Meskipun teknologi ini terbilang murah dan ramah lingkungan, namun efisiensi dari teknologi ini terbilang rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan modifikasi unit dengan menambahkan preheater dan resirkulasi brine water pada air umpan untuk meningkatkan produktivitas unit dengan menggunakan solar still jenis basin solar still dengan debit air umpan sebesar 15 ml/menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian preheater dan resirkulasi brine water dapat meningkatkan produksi air distilat hingga 55,8% dan efisiensi dari unit sebesar 4,8%. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis pengaruh parameter meteorologi dan kondisi lingkungan terhadap produktivitas unit yang mana didapatkan bahwa intensitas radiasi matahari, temperatur ambien, dan kecepatan angin berbanding lurus terhadap volume air distilat. Sementara itu, kelembaban relatif berbanding terbalik terhadap volume air distilat. Air distilat yang dihasilkan dari kedua unit solar still telah memenuhi baku mutu air minum Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 untuk parameter TDS dan salinitas, namun untuk parameter pH air distilat yang dihasilkan belum memenuhi baku mutu dimana rata-rata pH air distilat dari unit A adalah 4,93 dengan range pH 4,09-5,75 dan unit B 5,59 dengan range pH 5,21-6,06.